Penjualan Beras Merosot, Pedangan Menjerit

Selasa 31-08-2021,09:14 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PALAS – Penyaluran bantuan beras Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) nampaknya mempengaruhi tingkat pembelian beras di pasaran. Akibatnya dalam dua bulan terakhir harga jual beras dari tingkat pabrik terus merosot turun menjadi Rp 6.800 per kilogramnya. Darto (50) salah satu pengusaha pabrik penggilingan padi asal Desa Mekarmulya, Kecamatan Palas mengatakan, selama dua bulan belakangan dirinnya mengalami kesulitan untuk menjual beras, lantaran harga jual yang terus menurun. “Kalau sekarang lagi sulit-sulitnya untuk menjual beras. Harga jual tak hanya turun, tapi untuk menjual berasnya saja kita sudah kesulitan, anggak laku,” kata Darto memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (30/8). Darto mengungkapkan, sejak pemerintah pusat menggulirkan batuan beras PPKM, harga beras dari tingkat pabrik terus mengalami penurunan. Dari Rp 7.500 per kilogram, kini harga jual beras turun menjadi Rp 7.000 per kilogramnya. “Sejak ada bantuan beras dari pemerintah, harga jual beras semakin turun. Bahka pada pekan kemarin harga beras di Jakarta hanya Rp 6.800 per kilogramnya,” sambungnya. Hal tersebut juga diamini oleh Ali Hidayat (39), salah satu pengusaha beras asa Desa Palas Pasemah ini mengungkapkan, harga beras merosot lantaran tingkat pemberlian beras dari masyarakat yang menurun. “Sekarang masyarakat yang beli beras turun, ga ada yang beli. Karena itu sebagian besar masyarakat dikasih bantuan beras PPKM dari pemerintah pusat,” ungkapnya. Biasanya kata Ali, untuk harga beras muncul atau beras bulat tak pernah turun diangkat Rp 7.5000 per kilogram. Namun selama dua bulan ini harga beras sudah jatuh diangka Rp 7.500 per kilogramnya. “Biasanya semurah murahnya kita jual masih di Rp 7.500 per kilogramnya. Tapi sekarang harga jual hanya di Rp 7.000 bahkan setelah lebaran haji pada Juli lalu harga beras cuma Rp 6.800 per kilogramnya,” paparnya. (vid)  

Tags :
Kategori :

Terkait