Pendangkalan Way Sekampung Picu Banjir

Jumat 03-12-2021,08:57 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PALAS – Permasalahan banjir di area persawahan Kecamatan Palas nampaknya sulit teratasi. Meski selama dua tahun belakanganupaya Selamat Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) namun hal tersebut belum membuahkan hasil. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Kecamatan Palas menyebutkan, jaringan irigasi serasi tak mampu menangkal banjir disebabkan Sungai Sekampung tak mampu membuang air dengan maksimal pada saat musim penghujan. Kepala UPT Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas Tarmijan mengatakan, sumber penyebab banjir yang kerap melanda lahan persawahan Kecamatan Palas yaitu, Sungai Sekampung sebagai saluran pembuangan air tak bekerja dengan maksimal. “Kalau jaringan irigasi Serasi memang bisa bekerja mengalirkan banjir. Kendalanya banjir di area persawahan ini tak bisa dialirkan, karena di Sungai Sekampungnya sendiri air tak mengalir dengan lancar pada saat banjir lantaran ada pendangkalan,” kata Tarmijan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Kamis (2/12) kemarin. Tarmijan menuturkan, untuk saat ini saja setidaknya ada 100 hektar yang sudah terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang terjadi dalam satu pekan terakhir. Ia juga tak menampik setiap musim tanam rendeng setidaknya ada 700 hektar tanaman padi yang kerap dilanda banjir. Yang kini tak bisa lagi masuk dalam Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP). “700 hektar ini tersebar di Bandanhurip, Pulau Tengah, Bali Agung, dan Bumirestu. Untuk sekarang ini saja sudah ada 100 hektar lahan yang sudah terendam,” sambungnya. Tarmijan mengungkapkan, salah satu upaya yang bisa mengurangi banjir harus dilakukan normalisasi Sungai Sekampung yang menjadi saluran irigasi primer wilayah persawahan di Kecamatan Palas. “Harapan kami ada upaya normalisasi dari pemerintah. Dengan begitu air ketika terjadi bajir air bisa mengalir dengan lancar, sehingga tidak masuk ke area persawahan,” harapnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait