PALAS – Meski Kecamatan Palas selama dua hari belakangan diguyur hujan deras, namun hal tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan air persawahan. Seperti yang terjadi di Desa Bali Agung, hingga saat ini minimnya pasokan air membuat petani kesulitan melakukan pengolahan tanah untuk musim rendeng yang akan datang. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bali Jaya, Dewo Aji Sastrawan mengatakan, meski selama dua hari belakangan hujan terus terjadi namun hal belum mampu memenuhi kebutuhan air. “Enggak ada banjir walaupun hujan deras selama dua hari ini. Malah petani kita disini masih kekurangan air untuk pengolahan tanah,” kata Dewo memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Minggu (5/12) kemarin. Dewo menjelaskan, untuk saat ini proses pengolahan tanah tak lagi terkendala oleh minimnya alat bajak. Bahkan saat ini banyak alat bajak roda empat dari luar desa yang disewa petani Bali Agung. Sayangnya alat bajak tersebut belum bisa beroprasi lantaran lahan masih kekurangan air. “Kalau rotari, traktor roda empat sudah banyak yang rental dari luar desa. Tapi gimana belum bisa masuk sawah karena masih kekurangan air,” sambungnya. Ia menjelaskan, pengolahan lahan saat ini yang dilakukan petani masih menggunakan traktor roda dua. Hal ini tentu akan menghambat percepatan tanam. “Lahan masih di luku saja, belum bisa dilebur. Kita masih menunggu curah hujan merasa yang kemungkinan jatuh pada Januari mendatang,” ungkapnya. Sementara itu Plt. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Tarmijan, juga mengakui hujan deras yang terjadi selama dua hari belakangan tak memberikan dampak banjir di Kecamatan Palas. Bahkan 100 hektar lahan di Desa Bandan Hurip yang sempat terendam banjir kini sudah mengering. “Meski hujan dua hari ini terus terjadi, tapi enggak ada lahan yang terendam banjir. Malah lahan yang sebelumnya terendam kini sudah surut,” pungkasnya. (vid)
Hujan Dua Hari Belum Cukupi Pasokan Air
Senin 06-12-2021,14:32 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :