KALIANDA – Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto angkat bicara soal mundurnya sejumlah pejabat eselon II Pemkab Lamsel. Menurutnya, lemahnya mental para pejabat menjadi alasan mereka mundur lantaran tidak siap ditempatkan pada jabatan yang baru. Pada prinsipnya, tegas Nanang, sebagai pejabat harusnya siap menerima ditempatkan dimana saja. Terlebih, mereka adalah seorang abdi negara yang telah disumpah siap ditugaskan diposisi apapun. “Jangan karena ada pergeseran jabatan jadi kurang menerima. Tanggungjawab pejabat itu nomor satu. Jangan lemah mental sebagai seorang abdi negara,” tegas Nanang dalam rapat koordinasi yang digelar di Aula Sebuku Rumah Dinas Bupati Lamsel, Senin (6/12) kemarin. Dalam melakukan pergeseran jabatan, imbuhnya, dirinya melihat bagaimana prestasi dan capaian kinerja para kepala OPD. Setelah itu, pihaknya melakukan evaluasi berdasarkan dengan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku. “Saya melihat capaian kinerja, saya evaluasi, karakternya, kinerjanya, dan sesuai dengan kebutuhan daerah. Jadi tidak asal-asalan dalam melakukan ini. Ini tantangan dan tuntutan. Ini juga ada aturannya,” imbuhnya. Orang nomor satu di kabupaten paling Selatan ini mengibaratkan, dalam suatu tim sepakbola Bupati adalah seorang pelatih. Dia membutuhkan seorang pemain yang tepat di posisinya agar bisa menciptakan kemenangan bagi tim tersebut. “Ibarat pelatih sepak bola, pelatih butuh striker tapi dikasih pemain belakang. Ya nggak bisa mencetak gol. Jadi, kita butuh kerjasama dan gotong royong. Bukan saling menyalahkan. Tuntutan kerja ini bagaimana kita berinovasi,” kata dia. Lebih lanjut dia mengatakan, dirinya merupakan sosok pimpinan yang tidak suka melakukan bongkar pasang pejabat. Namun, hal itu bakal dilakukannya jika suatu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak berjalan sebagaimana mestinya. “Maka, saya mengajak kita semua untuk merubah pola pikir atau maindset kita semua. Saya tidak suka bongkar pasang pejabat. Tapi nanti saya lihat, nanti kalau tidak ada capaian ya akan saya evaluasi. Saya ingin capaian kinerja. Capaian itu karena kerja keras dan gotongroyong hasil dari kebersamaan kita selama ini,” lanjutnya. Masih kata Nanang, dia menginginkan perubahan menuju ke arah yang lebih baik bagi daerah yang dipimpinya. Maka, dia akan melakukan hal yang paling baik untuk mencapai ttujuan tersebut. “Karena keinginan saya Lamsel ini bergerak maju. Buat apa saya memelihara orang yang tidak punya inovasi. Jangan sampai menghambat target kita. Ibarat mobil ban nya ada yang kempes ya kita ganti,” cetusnya. Apa yang disampaikannya itu bukan sekedar isapan jempol semata. Bahkan, dalam forum tersebut dia mencontohkan keberhasilan pimpinan dalam melakukan inovasi. Direktur PT. PDAM Tirta Jasa Lamsel, Rudi Apriadi salah satu orang yang dianggap sukses dalam menjadi pemimpin. Sebab, selama menjabat dia bisa memperkecil kerugian perusahaan dalam kurun waktu satu tahun belakangan ini. “PDAM itu meninggalkan kerugian daerah Rp1,9 Miliar di tahun 2020. Selama dipimpin Direktur baru, sekarang kerugiannya tinggal 15 persen atau sekitar Rp240 juta lagi. Bahkan, target kedepannya PDAM bisa menjanjikan keuntungan bagi daerah. Jadi, satker itu jangan hanya makan uang APBD saja tapi tidak ada yang dihasilkan,” pungkasnya. (idh)
”Lemah Mental” Nanang Sindir Pejabat Mundur
Selasa 07-12-2021,09:14 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :