SRAGI – Penyebab banjir rob yang kerap terjadi di wilayah pesisir Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, nampaknya mulai menjadi perhatian pemerintah desa setempat. Seperti keluhan masyarakat lingkungan Jembatan Gantung, Dusun Bunut Selatan yang meresahkan banjir rob, lantaran salah satu pintu air tak memiliki pintu sehingga menyebabkan pemukiman warga terdampak banjir rob. Kepala Dusun Bunut Selatan Komar mengatakan, klep saluran air ini memang menjadi keluhan masyarakat lantaran setiap laut pasang, air kerap meluap ke pemukiman masyarakat. “Iya memang menjadi keluhan masyarakat Jembatan Gantung. Karena klep air tidak ada pintu, air pasang dari saluran primer kerap naik ke pemukiman,” kata Komar memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Selasa (7/12) kemarin. Meski begitu, sambung Komar, keluhan warganya itu telah mendapat perhatian dari Pemerintah Desa Bandar Agung. Bahkan klep pintu air tersebut telah mendapat pemantauan langsung. “Sudah mendapat tanggapan dari kepala desa. Saluran pintu air juga sudah dilihat langsung oleh kepala desa. Harapan masyarakat kedepannya bisa dipasang pintu air, sehingga ketika laut pasang pintu air bisa ditutup,” ujarnya. Sementara itu Kepala Desa Bandar Agung, Supriyadi juga membenarkan saluran air yang tak memiliki pintu tersebut menjadi pemicu bajir rob di pemukiman warga lingkungan jembatan gantung. “Iya ada 24 KK yang terancam terendam rob ketika laut pasang, akibat saluran air tidak memiliki pintu,” ungkapnya. Ia juga mengaku, Pemerintah Desa Bandar Agung, juga akan memasang pintu air untuk mengurangi resiko banjir rob. Tak hanya itu saja untuk di Kualajaya pihaknya juga akan mengusulkan normalisasi di hilir Sungai Sekampung. “Akan kita pasang pintu air, untuk sementara ini kita akan pasang pintu darurat. Sementara di Kualajaya akan kita ajukan normalisasi,” pungkasnya. (vid)
Warga Usulkan Normalisasi Pintu Air
Rabu 08-12-2021,08:46 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :