SRAGI – Pembangunan drainase di Dusun Kedaung Timur, Desa Kedaung, Kecamatan Sragi menuai protes dari masyarakat setempat. Pembangunan drainase di ruas jalan penghubung Desa Kedaung – Desa Sumbersari yang masih dalam proses pengerjaan itu dinilai tak maksimal. Sajim (65) salah satu warga setempat mengatakan, pembangunan drainase itu mulai dikerjakan sejak satu pekan belakangan. Sayangnya, kata dia, pembangunan tikak dikerjakan dengan maksimal. “Sudah sekitar seminggu pengerjaan. Tapi pengerjaan kurang maksimal. Itu bisa dilihat dari kualitas pondasi drainase yang sudah berdiri,” kata Sajim memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Rabu (8/12) kemarin. Sajim menjelaskan, buruknya pengerjaan pembangunan drainase itu bisa dilihat dari saluran drainase yang terlalu dangkal. Parahnya lagi pemasang pondasi tanpa dilakukan penggalian. “Setelah saluran drainase dibuat, harusnya digali lagi tapi ini tidak. Batu langsung diletakkan saja saluran drainase,” ungkap Sajim. Proses pembangunan saluran drainase yang asal-asalan ini, sambung Sajim, tentu saja membuat saluran drainase tak mampu bertahan lama. “Kalau gak digali, pasti mudah tergerus drainasenya. Sudah itu adukan semennya juga jelek, kebanyakan pasir. Kualitasnya kurang bagus,”sambungnya. Sementara itu salah satu perangkat Desa Kedaung menuturkan, pembangunan drainase yang dikerjakan oleh CV. Way Pisang itu bersumber dari anggaran APBD senilai Rp 148,8 juta. Ia beharap, pembangunan saluran drainase itu mendapat pengawasan dari pihak berewanang. “Iya warga menilai pengerjaannya kurang bagus. Harapan kami pembangunan drainase ini mendapat pengawasan agar pengerjaannya bisa dilakukan dengan maksimal oleh pihak kontraktor,” pungkas perangkat desa yang tak mau menyebutkan namanya itu. (vid)
Warga Minta Pembangunan Drainase Diawasi
Kamis 09-12-2021,08:51 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :