Workshop, AII – GANTI Lampung Bahas Penerapan Teknologi Pertanian

Senin 20-12-2021,08:45 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA - Desa Hara Banjarmanis dipilih sebagai tuan rumah workshop & demoplot produk BioSilAc dan Orgadec. Lokakarya yang dihadiri sekitar 150-an petani dari Kecamatan Kalianda digelar atas kerjasama dengan Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI) Provinsi Lampung, dan Asosiasi Inventor Indonesia (AII) itu membahas pelatihan tentang penerapan teknologi pertanian bagi petani jagung, padi dan pepaya. Pelatihan tersebut dalam upaya untuk mencegah kerusakan tanah dan merubah pola pemupukan dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik. Cara ini dilakukan agar kestabilan tanah tetap terjaga, serta pertanian memiliki hasil panen yang melimpah tanpa penggunaan pupuk yang berlebihan. Ketua Umum AII, Prof. (R) Ir. Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc., Ph.D., INV mengatakan petani selama ini tak terlalu mempedulikan kondisi tanah di lahan pertanian. Petani lebih mementingkan hasil daripada kualitas yang dihasil dari produk pertanian yang ditanam. Karena alasan ini, Didiek meminta petani mengubah pola pikir supaya kualitas tanah tetap terjaga. \"Jadi sudahi mulai sekarang, karena selama ini petani kita suduh cukup lama menzalimi tanah,\" ujarnya di Balai Desa Hara Banjarmanis, Sabtu (18/12/2021). Ketua DPW GANTI Provinsi Lampung, Nurul Ikhwan, mengingatkan betapa pentingnya bagi para petani untuk menjaga kualitas tanah agar tetap bagus. Ikhwan meminta petani jangan abai terhadap tanah yang kian lama kesuburannya semakun berkurang. Sebab, kondisi itu akan berdampak kepada hasil panen. \"Kunci menjaga kesuburan tanah dengan tidak menggunakan pupuk kimia berlebihan,\" ujarnya Ikhwan bilang, ada beberapa hal yang bisa dilakukan petani agar kondisi tanah tetap terjaga. Pertama, mengurangi penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan menjaga ekosistem biomicro tanah tetap terjaga. Ikhwan menyarankan petani memakai pola perubahan dengan beralih menggunakan pupuk organic BioSilAc. \"Pupuknya khusus tahan kekeringan, dan untuk keseluruhan tanah. Peralihan pupuk ke organik itu perlu supaya tanah tetap stabil,\" katanya. Kepala Desa Hara Banjarmanis, Syahruddin, mengapresiasi langkah yang diambil oleh AII dan GANTI Provinsi Lampung menyelenggarakan workshop dan demoplot. Syahruddin mengatakan kalau dirinya berinisiatif mengundang 150 petani dari Desa Hara Banjarmanis, Tajimalela, Sukaratu, Canggu, dan Kedaton, untuk ikut serta dalam lokakarya itu. Tak hanya lokakarya saja, para petani juga diajak langsung ke lapangan melakukan demoplot di beberapa titik di Desa Hara Banjarmanis. Demoplot padi di Dusun 1, demoplot pepaya dan jagung di Dusun 2. Tujuan ke lapangan itu juga sekaligus mengenalkan produk, dan memberikan bingkisan kepada petani yang ingin mencoba pupuk organik BioSilAc. \"Percobaan selama 25 hari, lalu demo, 25 hari kemudian demo lagi, setibanya masa panen. Yang jelas manfaatnya bagus. Isi 4 butir untuk 500 meter persegi,\" ujar Syahruddin. (rnd)  

Tags :
Kategori :

Terkait