RAJABASA - Grafik kasus DBD di Kabupaten Lampung Selatan terus meningkat. Angkanya sekarang telah tembus 32 kasus, per tanggal 3 Februari 2022. Kenaikan kasus penyakit virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti ini cukup tajam. Pada tanggal 25 Januari 2022 lalu, hanya ada 18 kasus DBD. Dalam kurun waktu 10 hari sejak saat itu hingga 3 Februari, angkanya mencapai 32 kasus. Di bulan ini saja, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan mencatat ada 5 kasus baru yang tersebar di 3 wilayah. Kecamata Kalianda 3 kasus, Sidomulyo 1 kasus, dan Rajabasa 1 kasus. Kasi P2PM Dinkes Lamsel, Ridwan Syani, mengakui kalau kasus DBD akan terus ada karena musim hujan masih berlangsung. Dengan adanya musim hujan, kata Ridwan, menyebabkan adanya genangan air yang menjadi tempat perindukan nyamuk penyebab DBD. \"Karenanya, tempat perindukannya harus diberantas dengan kegiatan PSN minimal 1 kali seminggu,\" ujarnya saat dihubungi Radar Lamsel, Kamis (3/2/2022). Sebaran kasus DBD bukan hanya di 3 kecamatan tadi saja, ada juga di Kecamatan Tanjung Sari, Natar, Way Panji, Palas, Ketapang, Tanjung Bintang, dan Jati Agung. Jika ditotal, artinya sudah ada 10 kecamatan yang terkena serangan penyakit yang mematikan itu. Masyarakat juga harus sadar bahwa bahaya telah sedang mengancam. Langkah itu efektif bila menyertakan program 3M (menguras, menutup, mengubur). Apalagi jika dilakukan bersama tokoh masyarakat melalui penyuluhan, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Lalu memastikan alat yang dipakai untuk fogging dalam kondisi baik. Tersedianya logistik baik abate maupun logistik fogging. \"Walau masih ada cara lain seperti fogging, larvasida dengan abate, memakai lotion anti nyamuk, menanam tanaman yang aromanya tidak disukai nyamuk, tp yg plg efektif adalah PSN dan 3 M,\" katanya. (rnd)
DBD Tembus 32 Kasus
Jumat 04-02-2022,09:03 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :