BPBD Asah Kapasitas Kesiapsiagaan Bencana Masyarakat

Kamis 10-03-2022,05:52 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

CANDIPURO - Kapasitas kesiapsiagaan bencana masyarakat di desa rawan bencana terus diasah oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan. Peningkatan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat desa didongkrak melalui sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Salah satu desa rawan bencana yang menjadi sasaran program ini yaitu, Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro pada Rabu (9/3) kemarin. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Lampung Selatan, Wahyu Hidayat mengatakan, sosialisasi KIE menjadi salah satu upaya pengurangan resiko bencana di desa rawan bencana. Sosialisasi ini, sambung Wahyu, diberikan kepada anggota linmas, kepala dusun, ketua RT, tokoh pemuda, hingga tokoh agama. \"Sosialisasi dan pelatihan ini yang kita berikan kepada masayarakat di desa rawan bencana ini merupakan bagian pengurangan resiko bencana,\" kata Wahyu memberikan keterangan kepada Radar Lamsel. Dalam konteks bencana ada tiga aspek yang harus dipahami masyarakat malai dari ancaman, kerentanan, serta kapasitas. Melalui pelatihan ini, kata Wahyu,  kapasitas masyarakat Desa Banyumas dalam membaca ancaman dan kerentanan bencana dapat meningkat. \"Dengan sosialisasi dan pelatihan ini masyarakat bisa memahamitindakan apa yang harus dilakukan. Mulai dari menyiapkan jalur evakusasi, posko pengungsian, bahkan kesiapan kebutuhan logistik dan sarana di pengungsian,\" tuturnya. Wahyu menuturkan, di Lampung Selatan ada desa rawan bencana yang mendapat sosialisasi KIE Pegurangan Resiko Bencana dari BPBD. Ke tiga desa itu yaitu, Desa Sidosari Kecamatan Natar, Desa Banyumas Kecamatan Candipuro, dan Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi. \"Dari data laporan bencana tiga desa ini memang rawan banjir. Harapan kita dengan adanya pelatihan ini  masyarakat bisa memanfaatkan golden time atau waktu emas untuk mengurangi resiko bencana,\" ucapnya. Sementara itu Camat Candipuro, Solatan menjelaskan Desa Banyumas menjadi desa rawan bencana lantaran dilintasi aliran Sungai Way Katibung. Ia berharap dengan adanya sosialisasi dan pelatihan ini masyarakat lebih tanggap dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana banjir. \"Harapan kita melalui pelatihan ini masyarakat Banyumas menjadi lebih tanggap melakukan penanggulangan bencana.  Sehingga resiko kebencanaan dapat ditekan,\" harapnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait