PENENGAHAN - Hamzah mungkin belum sepenuhnya merdeka. Dia menjadi satu-satunya warga Dusun PKS, Desa Penengahan, Kabupaten Lampung, yang masih dihantui akan kehadiran banjir saat hujan turun deras. Rasa takut, khawatir, akan bahaya yang mengancam keluarganya sudah dirasakan bertahun-tahun oleh Hamzah. Mirisnya, sampai sekarang belum ada setitik pertanda baik. Hamzah masih menunggu kabar dari PT PP, terkait solusi yang pernah ditawarkan sebelumnya. Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan juga belum ada pergerakan konkret untuk membantu Hamzah keluar dari masalah yang membelitnya selama 2 tahun lebih. Pemerintah Desa Penengahan sudah melakukan pelbagai cara supaya bisa membantu Hamzah. Termasuk menemui General Affair PT PP, Yus Yusuf. Nama tersebut bahkan sudah pernah datang ke kediaman Hamzah beberapa waktu lalu. Tapi semua itu tak jelas. Yus sampai sekarang tak pernah berkabar lagi.
\"Belum ada kabar sama sekali dari mereka (PT PP),\" ujar Sekretaris Desa Penengahan, Firdaus, S.Sos kepada Radar Lamsel, Minggu (21/8/2022).Aparatur Desa Penengahan memiliki harapan besar kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk bersedia mencarikan solusi buat Hamzah. Tujuannya jelas, para pemangku kepentingan di desa ingin warganya itu terbebas dari ancaman banjir atau genangan air yang selalu menyerang ketikan hujan deras datang.
\"Perjuangan kami tidak main-main. Bertahun-tahun kami cari caranya, solusinya, tapi hasilnya nihil karena janji belaka,\" katanya.Hamzah juga berharap pemerintah daerah bisa membantunya menghubungi PT PP. Menurut Hamzah, tidak ada lagi cara selain menekan PT PP supaya janji-janji perusahaan yang tergabung di dalam BUMN itu bisa terealisasi. Dengan begitu, Hamzah bersama keluarganya akan terbebas dari ancaman genangan air dan banjir sehingga bisa hidup merdeka.
\"Keluarga saya ingin lepas dari bencana. Jadi tolong hubungi mereka (PT PP) supaya tidak diam saja melihat kami menderita,\" katanya. (rnd)