PALAS - Setelah menelan pil pahit pada panen musim rendeng di awal tahun. Kenaikan harga gabah pada musim panen gadu saat ini akhirnya membuat petani di wilayah Palas untung besar. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani mencapai angka Rp 4.800 per kilogram. Harga tersebut naik cukup jauh dibanding pada musim panen gadu lalu yang hanya diangka Rp 3.800 per kilogram. Salah satu desa yang mengawali masa panen di masa tanam gadu ini yaitu Desa Tanjung Jaya. Muhtadi (50) salah satu petani mengaku, merasa bersyukur dengan kenaikan harga gabah pada musim panen saat ini.
“Sudah mulai panen di sini. Kita petani tentu senang dengan kenaikan harga gabah saat ini, sebah di musim tanam rendeng lalu harga jual ditingkat petani anjlok,” kata Muhtadi memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Kamis (1/9) kemarin.Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bina Tani Mandiri, Darsono mengatakan, saat dari 400 hektar hamparan tanaman padi di Tanjung Jaya, sekitar 10 persen telah dipanen.
“Kita di Tanjung Jaya merupakan pembuka musim panen di Palas. Saat ini sudah ada sekitar 40 hektar tanaman padi yang sudah panen dari total hamparan mencapai 400 hektar,” sambungnya.Ia menjelaska, selain harga jual gabah merangkat jauh dibanding pada musim rendeng lalu. Pada musim panen gadu saat ini produksi panen petani juga mengalami kenaikan.
“Sekarang harga GKP Rp 4.800 per kilogram, kalau musim lalu hanya dikisaran Rp 3.800 – Rp 4.000 per kilogramnya. Selain itu di musim lalu produksi panen hanya 5 ton perhektar karena kena banjir dan hama tikus. Sekarang mencapai 7 ton perhektar,” terangnya.Darsono mengaharapkan, kenaikan harga ini bisa terus bertahan hingga puncak panen raya padi di Palas tiba.
“Harapan kita harga terus stabil. Sebak jika sudah dibawah Rp 4.500 petani sudah tidak dapat untung. Semua kebutuhan petani sekarang naik, apalagi sekarang BBM juga ikut naik, pasti semua biaya produksi juga akan ikut naik,” pungkasnya. (vid)