PALAS – Harga jual gabah tingkat di wilayah Palas petani selama beberapa hari belakangan terus mengalami kenaikan. Untuk saat ini harga jual gabah kering panen (GKP) sudah menyentuh Rp 5.000 per kilogram. Atau mengalami kenaikan sebesar 200 rupiah dari pekan lalu. Darsono salah satu petani Desa Tanjung Jaya mengatakan, di awal musim panen saat ini harga jual gabah di tingkat petani terus meroket.
“Harga sudah naik lagi Mas. Kemarin masih dikisaran Rp 4.700 sampai Rp 4.800 per kilogram. Sekarang sudah ada GKP dengan harga Rp 5.000 per kilogram,” kata Darsono ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bina Tani Mandiri ini, Kamis (15/9) kemarin.Darsudin mengungkapkan, untuk padi panjang dengan varietas mapan dibandrol oleh pengepul dengan harga Rp 4.900 per kilogram. Sementara padi panjang dengan varietas ciherang Rp 5.000 per kilogram.
“Kalau musim gadu ini petani tanam padi panjang semua, dengan varietas mapan dan ciherang. Dua varietas padi ini beda harga, karena padi mapan punya rendemen beras yang lebih rendah dibanding ciherang,” sambungnya.Kenaikan harga gabah di tingkat petani ini juga diamini oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikulturan dan Perkbunan Kecamatan Palas, Tarmijan. Ia mengungkapkan, harga jual GKP yang terus meroket disebabkan ketersedian beras masih sedikit. Bahkan untuk di wilayah Ketapang, kata Tarmijan, harga GKP telah menyentuh Rp 5.200 per kilogramnya.
“Wajar kalau naik. Karena saat ini barangnya (gabah) masih susah, belum banyak yang panen. Bahkan di ketapang sana katanya sudah harga gabah Rp 5.200 karena disana belum ada yang panen,” ungkapnya.Ia menuturkan, hingga saat ini diwilayah Palas baru ada dua desa yang telah memasuki musim panen yaitu, Desa Tanjung Jaya dan Desa Bumi Daya.
“Untuk di Palas ini baru dua desa. Di tanjung jaya sudah lumayan banyak yang panen. Sementara di Bumidaya baru mau mulai panen. Harapan kita harga gabah ini bisa terus bertahan hingga puncak musim panen,” harapnya. (vid)