SRAGI – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan tengah berupaya mengembangkan budidaya tanaman kedelai, di Kecamatan Sragi. Melalui program pusat, setidaknya ada sekitar 500 hektar lahan kering wilayah Sragi yang menjadi pilot projek pengembangan budidaya tanaman kedelai pertama di Lampung Selatan. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Dan Perkebunan Lampung Selatan, Bibit Purwanto mengatakan, program penanaman kedelai ini merupakan upaya untuk mengembangkan budidaya tanaman kedelai di Lampung Selatan.
“Kegiatan ini merupakan program pusat yang bertujuan untuk mengembangkan budidaya tanaman kedelai. Sebab di Lampung Selatan sendiri belum ada petani yang membudidayakan tanaman kedelai,” kata Bibit kepada Radar Lamsel, Selasa (25/10) kemarin.Bibit mengungkapkan, setidaknya ada 570 hektar lahan kering yang akan dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman kedelai ini. Lahan tersebut tersebar di Desa Sumbersari dan Desa Sumber Agung.
“Budidaya tanaman kedelai ini akan dikelola oleh kelompok di dua desa ini. Total semuanya ada 570 hektar lahan yang akan digunakan untuk mengembangkan budidaya kedelai,” sambungnya.Sementara itu Kepala Bidang Tanaman Pangan, Eka Saputra menjelaskan, salah satu penyebab minimnya budidaya kedelai di Lampung Selatan lantaran petani masih kesulitan dalam perawatan tanaman kedelai. Pada program pengembangan budidaya kedelai ini petani akan disokong bantuan benih, pupuk, dan pestisida.
“Perawatannya memang lebih susah dibandingkan tanaman pangan lain. Namun pada program ini petani akan dipandu dan dibantu kebutuhan benih, pupuk, pestisida. Bahkan kita juga sudah menyiapkan pembeli,” ucapnya.Pada program ini satu hektar tanaman kedelai ditarget mampu menghasilkan 1,2 hingga 1,5 ton kedelai. Kemudian pada tahun depan Lampung Selatan ditarget memebudidayakan kedelai seluas 6.000 hektar.
“Tahun depan kita ditargetkan tanam kedelai 6.000 hektar. Sebab selama ini kita masih bergantung pada kedelai impor dari luar negeri,” pungkasnya. (vid)