Anggaran Darurat Tunggu Persetujuan Bupati

Kamis 27-10-2022,06:38 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

WAYSULAN – Dinas PUPR Lampung Selatan buka suara soal ambrol nya jembatan gantung di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan belum lama ini. Usai didorong DPRD Lampung Selatan agar Dinas PUPR menggunakan anggaran darurat untuk perbaikan jembatan tersebut, Dinas PUPR Lamsel mengaku sudah menyampaikan laporan itu ke. Tinggal menunggu persetujuan Bupati Lamsel H. Nanang Ermanto. Itu terungkap saat Komisi III menggelar rapat tertutup di ruang komisi III dengan Dinas PUPR Lampung Selatan yang dipimpin Hasbie Aska itu. Mendengar kabar tersebut, alat kelengkapan dewan yang membidangi urusan pembangunan itu tak langsung percaya dan masih menanti aksi tanggap darurat yang mestinya bisa dilakukan secepatnya tanpa harus menunggu realisasi APBD 2023.

“ Kita tunggu, kalau memang betul begitu. Karena bisa pakai anggaran darurat untuk urusan yang memang urgent. Itulah fungsi dari anggaran darurat,” kata Anggota Komisi III Jenggis Khan Haikal kepada Radar Lamsel, Rabu (26/10).
Jenggis bilang, hal-hal demikian seharusnya tak perlu diramaikan lebih dulu oleh anggota DPRD Lampung Selatan. Sebab sudah selayaknya pemerintah daerah memberi pelayanan terbaik kepada seluruh warga Lampung Selatan tanpa pandang bulu.
“ Petani, anak sekolah, wiraswasta, semua warga Lampung Selatan sekalipun mereka berada di perbatasan. Kita ingin pokir anggota DPRD yang menjadi keinginan rakyat direalisasikan, apalagi kalau kerusakan model jembatan gantung itu, itu mesti ditangani dengan cepat,” ujarnya.
Anggota Komisi III DPRD Lamsel Dede Suhendar bilang jembatan gantung pasca dihantam banjir kondisinya nyaris putus. Dia bahkan tak bisa menjamin kalau cuaca buruk terus-menerus terjadi dikhawatirkan akan menghanyutkan akses penyambung beberapa desa di Way Sulan itu.
“ Itu kondisinya sungguh parah, hanya menggantung tali penyangga. Kalau datang banjir susulan mungkin jembatannya hanyut terbawa arus. Jembatan itu pernah kok ditinjau Bupati Nanang beberapa tahun lalu, warga berharap jembatan bisa diperbaiki dan dapat kembali digunakan,” pungkasnya.
Jembatan gantung di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan akhirnya ambrol usai dihantam banjir. Aktivitas pada jembatan itu terpaksa ditutup sejak Selasa (25/10) kemarin. Kondisi jembatan nyaris putus usai penopang pada dua belah sisi jembatan tergerus banjir. Petani, siswa-siswi dan penduduk Dusun Way Sipin – Desa Mekar Sari harus mencari jalur alternatif. Wakil Ketua II DPRD Lampung Selatan Agus Sutanto menegaskan kalau Dinas PUPR Lamsel tak perlu banyak pertimbangan. Sebab perbaikan jembatan itu bisa menggunakan anggaran darurat yang tersedia.
“ Dinas PUPR kan bisa pakai anggaran darurat untuk memperbaikinya. Jangan nunggu lebih parah lagi. Kalau menunggu pengesahan APBD masih terlalu lama,” kata Politisi Golkar asal Candipuro itu.
Apapun yang terjadi, Agus menegaskan masyarakat harus tetap terlayani tanpa pandang bulu. Petani, siswa dan siswi yang hendak berangkat kerja dan sekolah mestilah dipermudah aksesnya.
“ Petani dan pelajar harus memutar apabila harus pergi sekolah dan berangkat ke sawah. Jembatan di Mekarsari itu amat vital selain menghubungkan beberapa desa jembatan itu juga menghubungkan dengan Kabupaten Lampung Timur,” ungkapnya.
Akibat terputusnya akses tersebut masyarakat disana harus memutar otak. Bahkan demi agar cepat sampai banyak petani yang nekat menyeberangi sungai nisbi harus memutar jauh.
“ Jalur alternatif ada tapi cukup jauh kalau dibandingkan dengan lewat jembatan gantung ini. Banyak juga petani yang tak bawa kendaraan nekat menyeberangi sungai dari pada harus mencari jalur lain,” ujar Suparman (40) petaniasal Way Sulan. (red)
Tags :
Kategori :

Terkait