Orang Tua Mengaku Modal Dengkul, Nahal Sebut Sosok Ibunda Motivator

Senin 08-08-2016,09:38 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Tasyakur identik dengan kesuksesan. Kegiatan ini sudah membudaya ditengah-tengah masyarakat. Tak terkecuali Ipda Nahal Rizaq, S.Tr.K. Peraih gelar Adhi Makayasa 2016 ini menggelar tasyakur sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT. Seperti apa? Laporan Idho Mai Saputra, KALIANDA Gg. PAHLAWAN yang berada di Jl. Kesumabangsa, Lingkungan Karang Agung, Kelurahan Wayurang, Kalianda, nampak berbeda Minggu (7/8) kemarin. Sejak pagi gang tersebut sudah dipadati kendaraan. Bahkan, sampai di Jl. Kesumabangsa. Kepadatan kendaraan itu datang dari para tamu yang menghadiri undangan tasyakur Ipda Nahal Rizaq beserta keluarganya. Ya, Nahal Rizaq resmi menyandang gelar Adhi Makayasa Akademi Kepolisian (Akpol) 2016. Peresmian ini langsung dilakukan Presiden RI Ir. Joko Widodo di Magelang, Jawa Tengah pada 26 Juli lalu. Atas keberkahan ini, keluarga besar Drs. Azhari Alamsyah, M.M menggelar syukuran sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Awalnya kegiatan tasyakuran itu berjalan biasa-biasa saja. Namun kegiatan yang melibatkan para kerabat dan keluarga itu tiba-tiba pecah menjadi haru tatkala Nahal Rizaq menyampaikan kata sambutan. Bahkan, suara sendu dan air mata tidak dapat tertahan saat dirinya mengenang alm. Rofiah, ibunya yang telah meninggal sejak dia dibangku SMP. “Sejak SMP saya sudah ditinggal ibu saya. Dia adalah motivasi yang membuat saya seperti sekarang ini,” kenang Nahal sambil mengusap air matanya. Menurut Nahal, sosok alm. Rofiah adalah orang yang tidak pernah mengeluh semasa hidupnya. Dikala almarhumah ibunya itu merasakan sakit, tetapi beliau tidak pernah menunjukan rasa sakit tersebut kepada anak-anak bahkan orang di sekelilingnya. “Ibu itu orangnya periang dan selalu ceria. Sudah, masa polisi kok nangis. Tetapi tidak apa-apa, karena saya tidak pernah menggabungkan antara pekerjaan dengan keluarga. Saya sangat bangga kepada keluarga saya yang selalu mendoakan saya,”timpalnya sambil tersenyum simpul. Dalam kesempatan itu Nahal juga tidak henti-hentinya mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh keluarga, sahabat dan kerabat yang selalu mendoakannya selama menimba ilmu di Akpol. Dia juga bercerita saat ini dirinya juga telah menerima SK penugasan di Polda Metro Jaya. “Tiada kata lain selain ucapan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Termasuk terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga, sahabat dan kerabat yang telah mendoakan saya selama ini,”lanjut pria lulusan SMAN 2 Bandarlampung Tahun 2012 ini. Kenangan semasa ia kecil di lingkungan tempat tinggalnya juga tak luput dari kata-kata sambutannya. Bahkan, Nahal masih ingat jika dirinya selalu bermain sepak bola di jalanan depan rumah hingga kebiasaannya bermain ke pantai yang tidak jauh dari rumah. “Mungkin bapak-bapak dan ibu-ibu tamu undangan sekalian masih ingat waktu saya kecil. Saya sering main sepak bola dan main ke laut,”imbuhnya. Nahal juga memberikan pesan kepada seluruh tamu undangan yang hadir agar selalu bekerja keras untuk mendapatkan sebuah pencapaian yang luar biasa. Sebab, dengan kerja keras dan kedisiplinan diyakininya mampu mengalahkan berbagai hal. “Apalagi orang tua saya selalu mendidik saya disiplin. Bukan harta benda yang diberikan keluarga saya. Tetapi, saya selalu diingatkan untuk terus belajar dan mencapai cita-cita. Jadi, buat siapa saja ayo kita tunjukan semangat belajar. Karena, semoa orang mampu menjadi seperti saya asalkan punya kemauan keras dengan diimbangi dengan kemampuan,”tutupnya. Sementara itu, ayahanda Nahal, Azhari Alamsyah mengaku sempat tidak percaya atas prestasi yang diraih putranya. Sebab, sejak Nahal menjalani pendidikan di Akpol sudah banyak orang yang mengatakan bahwa peraih gelar Adhi Makayasa hanya bisa di raih oleh kalangan putra-putri berpangkat Jendral. “Ini menjadi kebanggaan keluarga. Karena, dari keturunan Nahal tidak ada yang menjadi Jendral. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa anak saya ini tidak bakal meraih peringkat satu. Kalau toh selama ini peringkat satu, tetapi di akhir kelulusan dia tidak bisa. Tetapi, ini semua terjawab ketika gelar Adhi Makayasa disandang Nahal,”ujar Azhari Alamsyah. Menurutnya, Negara Indonesia telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Dari gelar Adhi Makayasa yang disandang putra nya menjadi bukti bahwa kebenaran sudah dikatakan benar. “Dunia itu sudah berubah, yang benar ya benar. Semoga ini menjadi contoh kedepannya bahwa negara kita sudah menjadi negara yang benar. Artinya, daftar saja kalau punya anak di Akpol. Karena, keluarga kami tidak pakai uang seperti yang dikatakan kebanyakan orang. Kami hanya modal dengkul,”kata mantan Kepala Kesbangpolinmas Lamsel ini. Di akhir sambutannya, syukuran yang digelar tersebut bukan atas dasar menunjukan kesombongan atas raihan yang telah dicapai putranya. Melainkan sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta atas prestasi tersebut. “Pertemuan ini untuk mensyukuri nikmat Allah SWT yang tidak terkira. Nikmat Allah ini sangat luar biasa. Keluarga kami selalu diberikan nikmat, kesempurnaannya sekarang ini. Ketika Nahal meraih gelar Adhi Makayasa 2016,”pungkasnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait