SRAGI - Pemerintah Desa Sumbersari, Kecamatan Sragi akhirnya merealisasikan program ketahanan pangan dengan membangun jalan usaha pertanian. Pembangunan jalan rabat beton ini menjadi program unggulan Desa Sumbersari si tahun ini, sebagai upaya mendorong perekonomian desa dari sektor pertanian. Kepala Desa Sumbersari, Iwan Kuswara mengatakan pembangunan jalan rabat beton sebagai jalan usaha tani ini dianggarkan melaluo program ketahanan pangan tahun 2022. Program ini menjadi pembangunan unggulan sebagai upaya menokang ekonomi masyarakat dari sektor pertanian.
\"Tahun ini 20 persen pendapatan desa yang bersumber dari Dana Desa (DD) di alokasikan untuk program ketahanan pangan. Dimana program ketahanan pangan ini kita realisasikan untuk membangun jalan usaha pertanian masyarakat,” kata Iwan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Rabu (28/12) kemarin.Iwan mengungkapkan pembangunan jalan usaha tani ini direalisasikan di dua titik yaitu, Dusun IV dan Dusun VI. Dengan total panjang 458 meter dan lebar badan jalan tiga meter. Iwan menjelaskan, pembangunan infrastruktur jalan usaha tani memang menjadi kebutuhan utama. Sebab, Dusun IV dan Dusun VI ini merupakan penyokong pangan di Desa Sumbersari. Pembangunan jalan usaha tani ini menghabiskan anggaran dana sebesar Rp 192, 1 juta.
“Dusun IV dan Dusun IV ini memang memiliki pontensi pertanian yang cukup tinggi di Dusumbersari, baik dari hasil perkebunan hingga tanaman pangan,” sambungnya.Iwan berharap dengan direalisasikannya pembangunan jalan usaha tani, ekonomi masyarakat dari sektor pertanian itu akan semakin berkembang.
“Harapan kita dengan dibangunnya jalan ini, Sumbersari mampu menjaga ketahanan pangan desa. Selain itu ekonomi masyarakat juga dapat meningkat,” harapnya.Di tahun 2022 Desa Mandalasari tidak hanya memiliki program ketahanan pangan. Tahun ketiga masa pandemi Covid-19 Iwan juga tetap merealisasikan kegiatan penanggulangan dampak pandemi. Sebanya 137 keluarga tidak mampu yang terdampak pandemi menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa atau BLT-DD sepanjang tahun 2022. Ia mengaku, setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima bantuan tunai sebesar Rp 300 ribu setiap bulan selama tahun 2022. Program BLT DD ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 493, juta.
“Harapan kita bantuan BLT ini bisa membantu masyarakat yang terdampak pandemi. Baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga ataupun untuk permodalan usaha,” harapnya. (adv)