KALIANDA, RADARLAMSEL.COM - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) Kabupaten Lampung Selatan terus mewaspadai penyebaran penyakit lumpy skin disease atau LSD yang menyerang ternak sapi. Salah satu upayanya, dengan menyurati Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Hewan (UPT Puskeswan) untuk mengantisipasi wabah penyakit tersebut. Kepala Disnak dan Keswan Lamsel, Rini Ariasih mengatakan, pihaknya menyurati Puskeswan sejak 20 Januari 2023 lalu. Selain itu sosialisasi dan penyebaran flyer juga telah dilakukan guna mengantisipasi wabah LSD.
“Gejala klinis wabah LSD, ternak sapi dan kerbau mengalami demam, tidak nafsu makan, pembengkakan limfonodus, muncul benjolan di kepala, leher, ambing, kaki, hingga menyebar ke seluruh tubuh. Lalu, ada liur kental di mata dan hidung. Kita terus waspada kemungkinan menjangkitnya LSD pada sapi milik warga,” ungkap Rini saat dikonfirmasi awak media, Minggu (29/1/2023) kemarin.Dia menambahkan, penyakit LSD tentu berdampak terhadap nilai jual hewan di pasaran juga kualitas dan mutu daging hewan sapi yang positif terjangkit virus LSD tidak bagus, meski layak dikonsumsi manusia.
“Wabah LSD menular melalui kontak langsung hewan sakit dan penularan tidak langsung melalui kontak peralatan yang terkontaminasi, serta serangga lalat, nyamuk dan caplak. Untuk itu, perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian lewat vaksinasi, pembatasan lalu lintas hewan, pengendalian vektor serangga penyebar LSD, dan isolasi hewan sakit serta pengobatan suportif,” imbuhnya.Lebih lanjut dia menjelaskan, pemerintah daerah mewaspadai penyebaran penyakit LSD dengan melakukan pengetatan pengawasan lalu lintas agar hewan ternak kondisinya sehat dan tidak terjangkit virus LSD. Ciri-ciri hewan yang klinis LSD adalah lesi kulit berupa nodul berukuran 1-7 sentimeter yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing.
“Pada kasus berat nodul-nodul ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh juga kondisi hewan tidak munculnya nodul dengan demam hingga lebih dari 40.5 Celcius,” pungkasnya. (idh)