NATAR, RADARLAMSEL.COM - Lampung Selatan harus memanfaatkan keberadaan laboratorium kultur jaringan yang baru saja diresmikan Dirjen Holtikultura. Pembangunan Lab Pertanian itu tak terlepas dari tangan dingin Ketua Komisi IV DPR RI yang melihat potensi pertanian di Provinsi ini. Keberadaan laboratorium itu otomatis menyokong pertanian modern yang lebih maju untuk perkembangan pertanian utamanya pembibitan kelas wahid dengan durasi yang singkat dan hasil yang berlipat. Komisi IV DPR RI seperti paham betul kearifan lokal warga Lampung yang kaya akan pisang dan masyarakatnya memiliki banyak lahan pertanian atau perkebunan. Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mengatakan, kultur jaringan tanaman menjadi salah satu solusi inovatif dalam memperbanyak tanaman. Tidak hanya menghasilkan anakan identik, teknik ini diklaim mampu menghasilkan anakan yang banyak dalam waktu singkat.
“Sekarang dengan adanya teknologi dan peralatan yang bagus, insyaallah akan menghasilkan buah yang baik, buah yang bagus yang dihasilkan oleh bibit yang bagus pula,” katanya.Sudin juga menuturkan, pengembangan budidaya dan pembibitan dengan sistem kultur jaringan diharapkan mampu menyediakan bibit varietas unggulan daerah dengan kearifan lokal yang ada di daerah masing-masing.
“Kenapa saya minta dibangun kultur jaringan sesuai dengan kearifan lokal ? Misal di Lampung punya potensi hasil pisangnya yang luar biasa,” tambahnya.Kepala BSIP Lampung, Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si., dalam mengatakan, kehadiran BSIP Lampung tak terlepas dari perannya dalam meningkatkan kualitas mutu produk pertanian termasuk kualitas mutu benih.
“Benih harus disiapkan di Provinsi dan kabupaten masing-masing. Karena mengingat biaya pengiriman cukup mahal dan tingkat kematian benih diperjalanan juga cukup tinggi,” tuturnya.Fadjry Djufry menuturkan, laboratorium kultur jaringan sangat diperlukan terlebih apabila dalam penyiapan benih secara cepat, masif dan skala besar.
“Kita harapkan dari kultur jaringan paling tidak bisa menyiapkan 60.000 per tahun bibit pisang. Namun bukan hanya pisang saja termasuk semua komoditi yang lain,” ujarnya.Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menyampaikan ucapan terimakasih atas diresmikannya laboratorium kultur jaringan, dia berharap laboratorium tersebut bermanfaat untuk masyarakat Provinsi Lampung terutama Kabupaten Lampung Selatan karena lokasinya berada di Natar.
\" Dengan adanya ini bisa membantu para petani yang ada di Lampung, terimakasih pak ketua, semoga selalu diberi kesehatan supaya para petani bisa terus terbantu. Karena belau ini selalu konsisten membantu para petani khususnya di Lampung Selatan untuk maju dan berkembang, \" kata Nanang Ermanto.Nanang Ermanto mengatakan, laboratorium kultur jaringan BSIP Lampung menjadi penunjang percepatan teknologi pembudidayaan dan pembibitan berbagai varietas tanaman di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Lampung Selatan. Nanang ingin, BSIP Lampung dapat terus berkaloborasi dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk bersama-sama mengembangkan berbagai komoditas unggulan pertanian, seperti Alpukat, Kelapa Kopyor, Pisang, hingga berbagai varietas tanaman lainnya.
“Kita punya lahan Kebun Edukasi di belakang rumah dinas bupati. Jadi mungkin untuk hasil pembibitannya nanti bisa juga untuk ditanam di sana,” pungkasnya. Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR R Sudin bersamaBupati Lampung Selatan Nanang Ermanto juga melepaskan bibit ikan sebanyak 250 ribu ekor. Dilepaskannya ratusan bibit ikan itu bertujuan untuk memanfaatkan embung sekal gus wisata desa itu. Masyarakat bisa memanfaatkan embung tersebut untuk memancing sekaligus untuk wisata, yang terpenting lanjut dia jangan menggunakan peralatan tidak ramah lingkungan seperti sentrum, atau menggunakan putas (tuba). (feb)