Alamak! Ratusan Nelayan di Lampung Selatan ini Terjerat Hutang

Selasa 21-02-2023,05:22 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SRAGI, RADARLAMSEL.COM – Sekitar 200 nelayan di Desa Kualajaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi hingga kini belum lepas dari jeratan hutang. Mereka tak bisa menjadi nelayan mandiri lantaran masih bergantung modal pada tengkulak. Pada tahun 2006 silam Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Selatan juga pernam membanguan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), namun berjalan selama satu tahun. Lantaran nelayan Kualajaya tak bisa menjual ikan selain kepada pemberi modal. Kepala Dusun Kualajaya, Devli Desla mengatakan, jeratan hutang dari tengkulak ini sudah berlangsung selama puluhan tahun. Hal ini membuat nelayan tak bisa mandiri dan menjual bebas hasil tangkapan. Ikan harus dijual kepada tengkulak atau pembina dengan resiki harga yang lebih murah.

“Nelayan harus menjual hasil tangkapan kepada pembina yang memberi moda. Resikonya ikan dibeli dengan harga lebih murah, misal kalau kita jual di luar dibeli dengan harga Rp 50 ribu di pembina bisa Rp 40 ribu,” kata Devli memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (20/2) kemarin.
Devli menjelaskan, dari 335 kepala keluarga yang ada di Kualajaya 215 memiliki profesi sebagai nelayan tangkap. Dimana sebagian besar nelayan tersebut bergantung dengan modal kepada pembina. Belenggu tengkulak ini juga menjadi salah satu penyebab matinya TPI di dusun Dusun Kualajaya yang dibangun DKP pada 2006 silam hanya beroprasi selama satu tahun saja.
“Pembeli ikan di TPI dari luar Kualajaya, seperti Palas. Tapi hanya berjalan setahun saja. Karena enggak ada yang jual kesana (TPI,red), sebab mereka sudah pinjam modal ke tengkulak dari nenek moyangnya,” sambungnya.
Nelayan mengambil modal kepada pembina atau tengkulak lantaran tak ada pilihan lain. Sebab fasilitas koperasi nelayan juga tak pernah ada di Kualajaya. Belum lagi Nelayan Kualajaya jauh dari perhatian Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Lampung Selatan.
“Enggak ada pilihan lain, kalau enggak ada modal mau tak mau haru pinjam ke pembina. Harapan kami DKP juga bisa memberikan perhatian salah satunya memberikan pembinaan agar nelayan bisa lepas dari jeratan tengkulak,” pungkasnya. (vid)
Tags :
Kategori :

Terkait