Terlilit Hutang, Kalah Judi lalu Bunuh Diri

Rabu 07-06-2023,21:48 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

MERBAUMATARAM, RADARLAMSEL.COM - Belum lama kejadian di Kecamatan Tanjungsari, kali ini warga Desa Merbau Mataram, Kecamatan Merbau Mataram dibuat geger dengan adanya seorang pria berinisial AA(20) yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Selasa (6/6).

 

Awalnya, AA ditemukan oleh kakaknya, Suparman(41) pukul 13.00 WIB dengan kondisi lehernya terjerat pada seutas tali. Korban ditemukan dirumahnya yang ia tinggali seorang diri lantaran kedua orangtuanya telah lama meninggal dunia. 

 

Diduga, AA mengakhiri hidupnya akibat sering kalah dalan permainan judi online dan terlilit banyak hutang. Menurut Suparman kakak AA, belakangan ini AA sering mengeluh lantaran dirinya tidak memiliki uang.

 

"Iya bener mas, AA ini sering ngeluh karena sering kalah judi online, dia juga sering ngeluh karena banyak hutang," Jelas Suparman.

 

BACA JUGA:Sengketa Tanah Sitaan KPK Masuk Babak Kedua

 

Disisi lain, mewakili Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin, Kapolsek Merbau Mataram Iptu Benny Ariawan menyebutkan, dari hasil pemeriksaan korban murni bunuh diri lantaran tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban.

 

"Kejadian itu pertama kali diketahui oleh kakak korban, setelah itu kakak korban menghubungi keluarga dan tetangga serta pihak Kepolisian," Paparnya.

 

Kapolsek membenarkan apabila korban (AA) kerap bermain judi online dan mengeluh tidak punya uang. Berdasarkan informasi yang didapat, korban memang tinggal dirumahnya seorang diri.

 

"Saat ini keluarga korban sudah menerima dengan ikhlas dan sudah membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan otopsi," Imbuhnya.

 

Sebelumnya, warga Kecamatan Tanjungsari heboh usai kematian Subianto yang bunuh diri setelah membantai istrinya Sri Wahyuni hingga tewas dengan sejumlah luka bacokan di tubuh.

 

Selasai menghabisi nyawa isterinya Subianto langsung gantung diri di kediamannya di Dusun 1B Desa Purwodadi Dalam, Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan, Senin (5/6).

 

Keributan pasangan suami istri itu berawal dari percekcokan antara keduanya. Tak lama setelah cekcok, peristiwa berdarah itu terjadi, meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit namun nyawa Sri Wahyuni tak bisa diselamatkan akibat pendarahan hebat.

Begitu juga dengan Subianto, usai ditemukan gantung diri di rumahnya, warga berinisiatif melarikannya ke Rumah Sakit terdekat namun Subianto pun ikut tewas menyusul Sri Wahyuni.

 

Kepala Dusun (Kadus) 1B, Haraib menceritakan, pembacokan terhadap SW itu terjadi usai sholat dzuhur sekitar pukul 13.00. Bahkan sebelumnya, ia masih menyaksikan Subianto sholat berjamaah di mushola yang ada didepan rumahnya.

 

"Habis membacok isterinya, Subianto pulang ke rumahnya yang ada di Dusun 3 (tiga). Saya dapat laporan dari warga langsung saya kejar kesana. Subianto gantung diri disana," Jelasnya kepada Radar Lamsel di Desa Purwodadi Dalam.

 

Dirinya mengaku terkejut kalau Subianto bisa melakukan tindakan senekat itu, pasalnya ia dikenal memiliki kepribadian yang pendiam. Kemungkinan kata dia, Subianto nekat bunuh diri itu lantaran takut akan dimasa oleh warga. 

 

"Waktu didalam rumahnya (Dusun 3) Subianto mengurung diri, nggak ada yang berani mendobrak karena posisinya Subianto bawa celurit. Rencananya mau kita jemput mau kita bawa ke balai desa atau ke Polsek sekalian. Tapi ternyata sudah gantung diri," Bebernya.

 

Menurut informasi dari Kadus, Sri Wahyuni mengalami luka bacokan yang amat parah, luka tersebut ada di bagian pergelangan tangan kanan, bahu kanan, kepala bagian belakang serta di bagian tubuh lainnya.

 

"Sempat dilarikan ke rumah sakit, Sri Wahyuni dibawa ke rumah sakit Imanuel sedangkan Subianto dibawa ke rumah sakit Airan. Sampai rumah sakit keduanya meninggal di waktu yang bersamaan," Imbuhnya.

 (rfk)

Tags :
Kategori :

Terkait