NATAR, RADARLAMSEL.COM – Pekan kemarin menjadi pekan yang berat dan penuh duka. Dua sosok penting di percaturan politik Lampung Selatan wafat. Meraka adalah Anggota DPRD Lamsel H. Abu Bakrie, S.Pd. M.M (23/6) dan Ketua Apdesi Lamsel Herry Putra, S.Pd.I (24/6).
Sosok yang pertama memang sudah sejak lama kondisi fisiknya menurun. Anggota Fraksi Demokrat Lampung Selatan itu terakhir kali bersua Radar Lamsel, saat pengurus Demokrat menyerahkan nama-nama Bacaleg ke KPU belum lama ini.
Kala itu Pak Bakri begitu ia biasa disapa, tampak tertatih menuju ruangan KPU dengan menggunakan tongkat. Meski sudah tidak prima lagi namun gairah politiknya masih menyala, itu dibuktikan dengan langkahnya kembali mencalonkan diri sebagai Bacaleg dari Dapil Sidomulyo, Way Panji dan Palas.
Basis Pak Bakrie memang terpusat di beberapa desa saja, namun basis yang terawat menandakan akar yang kuat. Boleh jadi kepergian tokoh ada Lampung dari Sidomulyo itu bisa merubah peta persaingan di Dapil tersebut.
BACA JUGA:Pemilih Tetap Bertambah 74.431
Salah satu pentolan Majelis Pembina Adat Lampung ini meninggal di RS Urip Sumoharjo Bandar Lampung. Praktis, kepergiannya membuat percaturan politik kabupaten ini kehilangan salah satu kartu as-nya.
“ Beliau memang sudah sakit-sakitan, sejak lama. Tetapi memang masih aktif di massyarakat. Di tengah kondisinya ia kerap menyempatkan mengerjakan tugasnya sebagai Anggota dewan, mohon doanya semoga beiua ditempatkan di sisi-Nya,” ujar kerabat dekat Abu Bakrie.
Sehari berseling, kabar duka juga menghinggapi Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar. Kepala Desa Negara Ratu sekaligus Ketua Apdesi Lamsel Herry Putra berpulang. Nggung begitu ia biasa disapa, menghembuskan nafas terakhir di RS Advent Bandar Lampung Sabtu, pukul 10.45 (24/6).
Kabar duka itu disampaikan langsung oleh putra sulung Herry Putra, Riza Aribat Al-Faqih, S.H kepada Radar Lamsel sekitar pukul 11.00 wib. " Tolong sampaikan ke rekan-rekan bapak dan seluruh kepala desa, Bapak tidak ada lagi, mohon di maafkan kalo ada salah, " ucap Riza Aribat Al-Faqih, S.H melalui sambungan telepon.
Ketua Apdesi kecamatan Natar, Prayitno mewakili seluruh pemerintah Desa menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya kepala desa Negara Ratu, sekaligus Ketua Apdesi Lampung Selatan itu.
" Saya selaku Ketua Apdesi kecamatan Natar menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya saudara, tokoh, panutan kami, ketua kami di pemerintahan desa bapak Herry Putra, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga almarhum diampuni segala kesalahan serta diterima segala amal ibadahnya oleh Allah. Dan semoga keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan dan kekuatan iman lahir batin, " ucap Prayitno.
Kata Prait sapaan akrabnya, dia sempat tidak menyangka menerima kabar duka tersebut, karena beberapa hari terakhir dia sempat menerima sambungan telepon dari almarhum, " belum lama minggu-minggu ini lah saya kaget jarang-jarang pak nggung nelpon saya tahu tahu dia nelpon ngajak ke karang, saya sempat bertanya-tanya ko beliau tumben ngajak main ada apa, " katanya.
Menurut Prait, Nggung merupakan tokoh di kecamatan Natar, karena cara mengayomi masyarakat dia nilai sangat bagus dan patut menjadi contoh. Herry Putra juga dikenal tokoh yang disegani karena sangat tegas dalam kepemimpinannya menjadikan desa Negara Ratu maju dalam segala bidang.
" Hampir semua segan dengan beliau karena kebaikannya, ketegasannya, sekali lagi saya mewakili kepala desa di kecamatan Natar menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya bapak kami Herry Putra, " kata Prayitno.
Herry Putra memang bukan Anggota DPRD Lamsel, namun istrinya Farida Aryani merupakan Anggota DPRD Lamsel dari Fraksi PDIP. Keberhasilan sang istri menjadi wakil rakyat juga tak terlepas dari tangan dingin Herry Putra.