PALAS, RADARLAMSEL.COM - Puluhan hektar tanaman padi di Desa Bali Agung, Kecamatan terendam banjir. Banjir terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah Palas pada Rabu (5/7).
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bali Jaya, Desa Bali Agung, Dewo Aji Sastrawan mengatakan, banjir disebabkan meluapnya debit air saluran irigasi.
"Kalau di Bali Agung tidak terlalu deras hujannya, yang deras malah di hulu. Banjir ini karena ada air kiriman dari hulu, seperti Sukaraja dan Kalirejo. Sehingga debit air irigasi meluap ke sawah," kata Dewo kepada Radar Lamsel, Rabu sore kemarin.
Dewo mengungkapkan, ada dua area persawahan yang terendam banjir yaitu, persawahan boloran dan area persawahan perbatasa Kalirejo. Luas hamparan tanaman padi yanh terendam diperkirakan sekitar 60 hektar.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Tenderkan 542 Paket Pengadaan Barang dan Jasa Senilai Rp 859 Milyar Lebih
"Tanaman padi yang terendam sekitar 60 hektar. Sementara usia tanaman padi 6 hari setelah tanam (hst) hingga 10 hst, baru selesai tanam," sambungnya.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Yusak Murjoko menjelaskan, banjir yang terjadi di Desa Bali Agung belum memberikan dampak kerusakan yang signifikan.
"Luas tanaman padi yang terendam sekitar 60 hektar. Namun belum berdampak kerusakan, namun jika banjir belum surut selama tiga hari kedepan kemungkinan padi akan rusak," pungkasnya. (vid)