KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID – Gelaran Lampung Selatan Expo 2023 tercoreng akibat lapak milik Tubagus Muhammad Iqbal (30) seorang pedagang pakaian kemalingan, Selasa (21/11/2023).
Pedagang tersebut mengaku hanya barang jualan miliknya yang digasak maling. Kejadian tersebut baru diketahu saat siang menjelang sore. Kuat dugaan para pencuri itu melancarkan aksinya pada dini hari setelah pedagang pulang ke rumah.
Pemilik lapak menaruh kecurigaan atas kejadian tersebut. Sebab dia mengakui kalau dirinya tidak membayar uang keamanan lantaran memang sepi pemasukan.
“ Saat datang ke lapak, barang-barang sudah acak-acakan. Hanger baju sudah tak ada bajunya lagi, baju-baju jualan saya senilai tiga jutaan rupiah hilang dicuri,” kata Iqbal kepada Radar Lamsel, Selasa sore.
BACA JUGA:Unila Tugaskan 2064 Mahasiswa KKN di Lamsel
Warga Penengahan Pios Desa Buah Berak Kecamatan Kalianda ini mengaku kecewa dengan peristiwa tersebut. Apalagi hal itu terjadi pada ajang Lampung Selatan Expo.
“ Ini kan momentum Hari Ulang Tahun Lampung Selatan, hajat rakyat. Saya nggak bayar uang keamanan karena memang dagangan sepi, kalau dagangan laris manis nggak mungkin kami nggak bayar uang kemanan,” sesal Iqbal.
Atas kejadian itu Iqbal beraharap Pemkab Lamsel dapat menjadikan peristiwa ini sebagai atensi. Apalagi menjelang akhir Lamsel Expo 2023 yang sebentar lagi akan berakhir.
Pada bagian lain, Demisioner Ketua Umum PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung Selatan Muhitul Ulum bakal membongkar praktik-praktik yang merugikan pedagang kecil di Lamsel Expo.
“ Kami akan buat laporan ke polisi, karena ini menyangkut pedagang kecil yang dirugikan akibat peristiwa ini. Kami juga akan melaporkan kalau ada kejanggalan-kejanggalan lain yang banyak dikeluhkan para pedagang di Lamsel Expo 2023,” kata dia.
Ulum melanjutkan, kalau gelaran seperti Lamsel Expo atau kecamatan fair sejatinya untuk mendongkrat laju pertumbuhan UMKM lokal demi kemajuan ekonomi kerakyatan.
“ Tujuannya kan untuk mendongkrak ekonomi kerakyatan lewat UMKM lokal tapi kalau pelaku UMKM saja tidak diberi rasa aman, maka tujuan itu Cuma isapan jempol saja alias lips servis,” tandasnya.