RADARLAMSEL.DISWAY.ID -- Informasi menyebutkan 3 jenderal Israel tewas dalam perang melawan sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, di Gaza ramai tersiar di bermacam media sosial.
Dilansir Sindonews.com Ketiga perwira besar Zionis yang dikabarkan tewas itu merupakan Kemil Baram dari Safety Unit, Yehvam Atos dari Invincible Train Battalion, serta Avihai Ozer dari Logistics Assistance Unit.
Salah satu akun media sosial X yang menginformasikan berita kematian ketiga jenderal Zionis itu merupakan @Avolanza, suatu akun terverifikasi yang rutin menyiarkan perkembangan perang Israel-Hamas.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak mengonfirmasi berita tersebut. Militer Zionis tersebut pula belum memperbarui informasi kematian para tentaranya dalam perang darat di Gaza.
Data terakhir dari IDF mengatakan lebih dari 60 tentara mereka tewas semenjak perang darat diawali.
IDF pada hari Selasa mengeklaim kalau tentara mereka sudah seluruhnya mengepung wilayah Jabalia di Gaza utara selaku persiapan mengalami pertempuran sengit dengan kelompok perlawanan Palestina.
Daerah Jabalia meliputi kamp pengungsi Jabalia serta Kota Jabalia, daerah terpadat di Gaza. IDF, semacam dilansir Anadolu, Rabu (22/11/2023), berkata pasukannya sudah mengebom wilayah Jabalia dalam sebagian hari terakhir untuk mempersiapkan pertempuran darat.
Mereka pula mengeklaim sudah menghancurkan 3 pintu masuk terowongan yang berisi anggota Hamas dan peluncur roket di wilayah tersebut.
Sementara juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah dalam suatu statment berkata serbuan oleh pasukan Brigade al-Qassam gencar dijalankan memakai rudal Al-Yasin 105, Shawaz, serta roket Tandem 85.
Sekitar 25 pejuang al-Qassam serta milisi Palestina yang lain menyerang beberapa besar pasukan Israel yang menduduki Rumah Sakit Anak Rantisi, satu orang pejuang tewas sedangkan puluhan tentara Israel tewas dalam pertempuran itu.
Sebagian kendaraan tempur ditinggalkan olah pasukan Israel yang lari menyelamatkan diri dari serbuan pasukan al-Qassam.
Kendaraan-kendaraan lapis baja itu setelah itu di bombardir oleh pasukan udara Israel sebab tidak dapat dievakuasi. “Mujahidin kami mengonfirmasi kalau musuh tidak bisa menarik kendaraannya, ia meledakkannya," kata Abu Ubaidah.