RADARLAMSEL.DISWAY.ID -- Berdasarkan pengakuan petugas medis dan pasien di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza tindakan tidak terpuji dilakukan tentara Zionis Israel saat melakukan penyerangan di rumah sakit itu.
Dalam pengakuan dokter di rumah sakit tersebut, tentara Zionis Israel mencuri mayat dan salah satu dokter menyebut jika pasukan tersebut juga meledakan generator listrik.
Generator yang dilesakkan itu merupakan sumber utama untuk mendapatkan daya listrik.
Selain mencuri mayat, meledakan generator tentara itu juga melakukan penyerangan terhadap petugas medis bahkan menangkap pasien yang ada di lokasi.
" Tentara Zionis menggerebek rumah sakit, menghancurkan alat-alat media serta memutus aliran listrik ,” kata Moataz Harara yang merupakan seorang dokter di Al Shifa seperti dilansir oleh TRT.
kata Moataz, sebelum meninggalkan RS pasukan Zionis juga meledakan generator listrik tersebut seiring perjanjian gencatan senjata.
" 40 pasien di ruang gawat darurat yang perlu di evakuasi ke rumah sakit di Gaza selatan karena membutuhkan perawatan medis yang mendesak,” tambahnya.
Saat peristiwa itu terjadi pihaknya tidak dapat berkomunikasi dengan pihak luar.
Tidak hanya itu saja, staf, dokter dan pasien juga mengalami kesulitan memperoleh makanan.
Salah satu pasien mengatakan, dia diminta meninggalkan RS padahal dia sangat membutuhkan perawatan intensif.
" Istri - anak-anak saya dikepung bersama saya dan komunikasi juga terputus, sedangkan saya perlu mengetahui nasib orang tua dan saudara perempuan saya,” jelasnya.
Setelah 10 hari tentara Israel menduduki RS itu, pada Jumat tentara Zionis itu pun mundur dari RS Al Shifa di Kota Gaza.
Dalam serangan itu menyebabkan jatuhnya beberapa korban jiwa.
Setelah adanya perjanjian gencatan senjata, pihak tentara Zionis menarik mundur pasukannya pada Jumat.
Sejauh ini Israel dan Hamas menukar 24 warga Israel dan warga asing dengan 39 warga Palestina dari penjara Israel pada hari Jumat, yang merupakan hari pertama dari jeda kemanusiaan selama empat hari.