RADARLAMSEL.DISWAY.ID -- SMK 1 Swadhipa, Natar, Kabupaten Lampung Selatan diduga "menyunat" dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Melansir Radarlampung.co.id Perbuatan itu diduga sudah dilakukan kepala sekolah sejak dua tahun terakhir, semenjak menjabat di sekolahan tersebut.
Ada duggan hampir 75% dana Bantuan dari Pemerintah pusat itu disunat masuk ke kantong pribadi
Sumber menyebutkan, persoalan ini muncul semenjak kepala sekolah itu menjabat. ’’Dari pertama dia menjabat, sekitar dua tahun terakhir," katanya, Kamis 23 November 2023.
Sumber ini juga menyebutkan, setiap pencairan oknum mengajak bendahara untuk mengambil uang di Bank.
Mirisnya uang yang diambil tidak pernah sampai ke sekolah, akan tetapi dibawa pulang oleh sang oknum," jelasnya.
Mestinya, dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan itu dipegang oleh bendahara yang pengelolaannya untuk kepentingan sekolah.
Akan tetapi dana itu justru ditangan oknum Kepsek. Uang negara itu hampir tak lagi terdengar kabar pengelolaannya.
Akibat dari perbuatan itu, tidak sedikit kegiatan di sekolah itu terbengkalai. Seperti contohnya pengadaan kertas kurang kegiatan ekstrakurikuler batak dilakukan.
Sumber juga menyebutkan, tidak sedikit guru kewalahan lantaran sangat sulit mengajukan dana demi kepentingan sekolah.
Setiap pengajuan dana untuk pengadaan barang dan selalu dipersulit dengan berbagai alasan.
’’Sulit Mas, sulit banget. Alasannya macam-macam. Sampai enggak enak sendiri kita," ungkapnya.
Bahan saking sulitnya, para guru pernah menggunakan dana pribadi untuk membeli kertas.
Sumber ini mencontohkan, pernah suatu ketika ada perlombaan diluar sekolah, murid-murid terpaksa secara sadar berpatungan demi membiayai perlombaan.
" Waktu itu pernah mau lomba ke luar sekolah enggak ada duitnya. Untung murid-murid mau patungan sendiri," ungkapnya.