KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Upaya pengentasan kemiskinan ekstrem masih menjadi salah satu program utama Pemkab Lampung Selatan di Tahun 2024 ini. Guna mendukung program tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) mendorong dengan pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Khagom Mufakat ini.
Kepala DPMD Lamsel, Erdiansyah, SH, MM menegaskan, diawal Tahun 2024 ini audah terdapat 50 Desa Wisata yang ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Lamsel. Diharapkannya, hal itu menjadi kekuatan desa dalam mendorong kemajuan desa melalui sektor kepariwisataan.
“Awal tahun kemarin kami sudah gelar rapat koordinasi (rakor) bagi 50 desa yang sudah ditetapkan sebagai desa wisata. Rakor kemarin ini dimaksudkan sebagai evaluasi dan proyeksi perkembangan Desa Wisata di Lamsel,” ungkap Erdi saat berbincang dengan Radar Lamsel di Way Belerang Kalianda, Selasa (16/1/2024).
Dia menerangkan, sejak Tahun 2021 perkembangan Desa Wisata mengalami peningkatan yang signifikan. Pihaknya mencatat, dari hanya 8 Desa Wisata yang ditetapkan pada tahun 2022 menjadi 20 Desa Wisata. Dan pada tahun 2023 meningkat menjadi 50 Desa Wisata.
BACA JUGA:Buruknya Jalan Poros Palas Luput dari Perhatian
“Rinciannya, terdiri dari 5 Desa Wisata Maju, 26 Desa Wisata Berkembang, dan 19 Desa Wisata Rintisan. Rakor kemarin menjabarkan beberapa point penting. Sesuai arahan Bupati Lamsel bahwa penggalian potensi desa melalui desa wisata harus terus dilakukan, apalagi memang Saat ini sesuai Permendes no 7 tahun 2023 bahwa Desa Wisata menjadi prioritas utama desa. Selain penuntasan kemiskinan Extreme, Ketahanan Pangan dan Penuntasan Stunting, Lampung Selatan yang memiliki Potensi wisata luarbiasa,” terangnya.
Menurutnya, pengembangan Desa Wisata sangat mungkin dilakukan di Lamsel. Sebab, daerah ini memiliki aksebilitas 6 Exit Tol, Bandara dan Pelabuhan yang memudahkan diakses oleh masyarakat luar.
“Tentu ini menjadi pemicu bagi desa untuk mengambil keuntungan dari posisi strategis tersebut untuk mendapatkan Pendapatan Desa. Terbukti dari Bulan Desember dan libur nataru akhir tahun 2023 kemarin semua destinasi wisata penuh dan juga penginapan, termasuk juga Destinasi Wisata Desa,” imbuhnya.
Dia berharap, kedepan desa wisata dapat lebih mengembangkan kapasitasnya. Jadi yang sudah maju meningkatkan pelayanan dan tambahan fasilitas seperti atraksi dan seni budaya.
“Kita juga mendorong agar menyediakan Homestay, Kuliner, pusat oleh-oleh untuk Desa Wisata Berkembang. Lalu, penambahan sarana prasarana seperti Aula, Gazebo, tempat ibadah. Untuk desa wisata rintisan bisa memperbaiki akses jalan, papan penunjuk, keamanan dan memastikan semua lokasi telah terdaftar dan dapat diakses melalui google map. Karena saat ini jaman sudah digital,” harapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, setiap desa wisata wajib membuat peraturan desa (perdes) sebagai dasar hukum dalam pengambilan keputusan. “Agar tidak bertentangan dengan aturan diatasnya. Khususnya yang menyangkut soal pendapatan asli desa,” pungkasnya. (idh)