BANDARLAMPUNG, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Komunitas Berkat Yakin (Kober) bakal menggelar workshop penerjemahan dan adaptasi naskah drama. Workhsop ini akan terlaksana selama dua hari yakni, pada 16 dan 17 Maret mendatang di ruang galeri Taman Budaya Lampung.
Workshop yang digelar melalui Rumah Kebudayaan Kober ini akan diampu oleh empat narasumber berpengalaman dibidang seni drama yaitu, Alfatih Novriadi (Dosen dan Penerjemah Drama), Imas Sobariah (Pamong Budaya dan Penulis Naskah Drama), Iswadi Pratama (Sutradara dan Penyair), dan Ari Pahala Hutabarat (Sutradara dan Penyair).
Ketua Pelaksana Kegiatan, Alexander Gebe mengatakan, pelatihan penerjemahan dan adaptasi naskah drama ini merupan salah satu rangkaian kegiatan "Menatap Tubuh Bahasa: Festival Bahasa Lampung" yang digagas Rumah Kebudayaan Kober di tahun 2024.
"Workshop ini salah satu bagian dari sekian rangkaian kegiatan Menatap Tubuh Bahasa. Masih akan ada beberapa workshop lagi setelah workshop penerjemahan naskah drama ini," kata Gebe, Kamis (14/3).
BACA JUGA:Kemenaker Ingatkan Perusahaan Tidak Boleh Cicil THR Idul Fitri Untuk Pekerjanya
Sebelumnya, Rumah Kebudayaan Kober juga telah menggelar workshop pertamanya pada 8 dan 9 Maret lalu. Pelatihan bertajuk Pemberdayaan Kapasitas Organisasi itu sukses digelar di Lamban Lembah, Pesawaran.
Gebe menjelaskan workshop penerjemahan dan adaptasi naskah ini sebagai salah satu media merevitalisasi Bahasa Lampung. Maka menurutnya, workshop ini amat penting diberikan kepada peserta sebagai bekal untuk menulis, menerjemahkan, dan mengadaptasi naskah drama.
"Kami sengaja mengundang keempat narasumber tersebut untuk menanamkan skemata kepada para peserta mengenai hal-ihwal penerjemahan. Seperti hakikat dan truktur Naskah Drama. Interpretasi, kontekstualisasi, dan adaptasi naskah drama. Teks Drama dan Lokalitas Budaya. Kemudian poin ke empat, revitalisasi bahasa Lampung melalui naskah drama," terang Gebe.
Empat poin materi tersebut, sambung Gebe, penting diberikan kepada peserta agar mereka tahu aturan penulisan dan penerjemahan naskah drama. Tidak asal menerjemahkan saja, tapi harus pula tahu tentang hermeneutika, dan harus pula jeli mengadaptasi-menyesuaikan perbedaan kultural masyarakat yang ada di dalam naskah drama. "Bagaimana mengadaptasi kultur masyarakat Rusia ke dalam Kultur masyarakat Lampung. Kemudian bagaimana pula cara menerjemahkan bahasa Rusia ke bahasa Inggris, lalu ke bahasa Indonesia, lalu ke bahasa Lampung," tuturnya.
Hal-hal tersebutlah yang sekiranya akan didapat oleh peserta workshop selama dua hari. Semoga rangkaian program bertajuk Menatap Tubuh Bahasa: Festival Seni Bahasa Lampung ini dapat terselenggara dengan baik dan Bahasa Lampung menemukan medium baru dan terdokumentasi dengan baik dalam bentuk naskah drama dan buku digital, juga pentas teater Berbahasa Lampung. (rls/vid)