Gencar Sosialisasikan Program Pak Kades

Jumat 15-03-2024,06:59 WIB
Reporter : Idho
Editor : admin

KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lampung Selatan gencar mensosialisasikan program Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kantor Desa (Pak Kades). Bahkan, sejauh ini sudah 97 operator desa yang mengikuti pelatihan untuk menjalankan program tersebut di desa masing-masing.

Kepala Disdukcapil Lamsel, Drs. H. Edy Firnandi, M.Si menjelaskan, program ‘Pak Kades’ merupakan tindak lanjut atas saran Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto agar memberikan pelayanan secara efektif dan efisien juga prima ke masyarakat. Maka, dengan program ini lebih mendekatkan pelayanan ke bawah dan juga dalam rangka meningkatkan kapasitas pemerintah desa dalam upaya pelayanan kepada masyarakat.

“Jadi, warga tidak harus jauh-jauh lagi datang kesini (Disdukcapil’red) untuk mendapatkan pelayanan. Tentybya dengan memanfaatkan aplikasi Sikades ini, desa secara mandiri dapat juga melayani warganya sendiri untuk cetak mandiri sejumlah dokumen kependudukan," terang Edy saat dikonfirmasi Radar Lamsel via telepon, Kamis (14/3/2024).

Dia memaparkan, sejumlah dokumen kependudukan yang dapat dilayani cetak mandiri oleh desa diantaranya, Kartu Keluarga (KK), Akte Lahir dan Kematian, Surat Pindah atau Datang dan Aktifasi IKD (Identitas Kependudukan Digital) dengan Smartphone.
“Dengan memanfaatkan aplikasi Sikades, nanti desa bisa mencetak sendiri dokumen kependudukan, seperti KK rusak, KK hilang, KK baru. Akte kelahiran, kematian. Pindah-datang. Jadi gak perlu jauh-jauh lagi kesini," imbuhnya paparnya.

BACA JUGA:Kemenaker Ingatkan Perusahaan Tidak Boleh Cicil THR Idul Fitri Untuk Pekerjanya

Dia melanjutkan, hingga saat ini baru 97 desa yang telah mengirimkan operator untuk diberikan pelatihan. Namun, pihaknya berharap ada sinergitas dari pemerintah desa supaya program ini dapat berjalan secara efektif dan efisien di seluruh desa di Lampung Selatan.

"Sinergitas. Kenapa, kalau hanya kami saja yang mau, tapi desa kurang respek maka akan percuma juga. Karena, setelah kami evaluasi, ada sejumlah desa meski telah diberikan pelatihan kepada operator desanya, namun nyatanya tidak berjalan, tidak aktif," lanjutnya.

Padahal, masih kata Edy, dengan berjalannya program Pak Kades ini maka manfaatnya akan terasa besar sekali bagi masyarakat. Yakni dapat meningkatkan efektivitas dalam memberikan pelayanan dan efisien, baik itu untuk waktu, tenaga, biaya dan resiko dalam perjalanan. 

“Tapi memang, pelatihan bagi operator desa ini dilakukan secara swadaya oleh pihaknya bagi desa-desa yang berminat untuk menjalankan program Pak Kades. Yakni dengan memanfaatkan teknologi digital berupa aplikasi Sikades (Sistem Informasi Kependudukan Desa),” pungkasnya. (idh)

Kategori :