PENENGAHAN, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Serangan DBD patut menjadi perhatian masyarakat. Penyakit virus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti itu tercatat di data kasus puskesmas. Peristiwanya bahkan hampir setiap bulan.
Jelas sangat mengkhawatirkan jika melihat kondisi yang ada. Bila masyarakat tidak waspada terhadap DBD, maka ada kemungkinan bisa terserang. radarlamsel.disway.id mencoba mencari tahu berapa jumlah kasus DBD.
Namun, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, dr. Nessy Yusnita, M.M. saat dikonfirmasi pada Senin, 5 Agustus 2024, belum memberikan jawaban. Meski telah dibaca, pesan yang dikirimkan ke nomor WhatsApp-nya belum dibalas.
radarlamsel.disway.id bertanya kepada Nessy mengenai total keseluruhan kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan, setidaknya sampai bulan Juli 2024. Hingga berita ini selesai ditulis, Nessy masih belum memberikan jawaban atas pernyataan itu.
BACA JUGA:Usai Rembuk Stunting, Pemerintah Kecamatan Natar dan TPP Kemendes Cek Hasil Pekerjaan Desa Bandarejo
Sementara ini radarlamsel.disway.id baru memperoleh data kasus DBD dari wilayah Kecamatan Penengahan. Terhitung sejak bulan Januari hingga Juli 2024, sedikitnya ada 10 kasus DBD yang telah dikonfirmasi oleh UPT PRI Penengahan.
Berikut rincian 10 kasus DBD yang didata UPT PRI Penengahan. Periode bulan Januari 1 kasus di Desa Penengahan. Kemudian di bukan Februari ada 3 kasus yang tersebar di Desa Belambangan, Kelaten, dan Penengahan.
Selanjutnya di bulan Maret ada 2 kasus, 1 di Desa Kekiling, dan 1 lagi di Desa Tetaan. Pada bulan April dan Mei tidak ditemukan satu pun kasus. Barulah di bulan Juni ada 1 kasus di Desa Banjarmasin. Hingga di bulan Juli ada tambahan 3 kasus lagi, 2 di Desa Banjarmasin, dan 1 di Desa Kekiling. (*)