Dalam sebulan ke depan, Putri meminta semua pihak sama-sama mendorong supaya controlled landfill segera terealisasi sehingga pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan cara lebih baik. Metode di Indonesia ini, lanjut Putri, masih menggunakan metode angkut, kumpul, timbun. Padahal di zaman sekarang sudah banyak yang menggunakan wise to energy.
Istri Zumi Zola ini mengatakan sampah yang sudah dikelola, dan diproses dekomposisi, bisa menjadi gas metana. Kemudian gas metana bisa menjadi bahan pengganti bahan bakar fosil. Kemudian bisa dicampurkan ke kompor gas, dan lain sebagainya. Jadi, kata Lutri, manfaatnya banyak.
Demi mencapai semua itu memang dibutuhkan komitmen tidak hanya dari Pemkab. Putri juga akan ikut mendorong melalui program-program yang ada di Komisi XII agar semua pihak ikut terlibat dalam membangun Lampung Selatan.
"Lebih bersih, lebih maju, dan lingkungan juga saya harap menjadi prioritas karena penting sekali," katanya.
Persoalan kapasitas TPA Lubuk Kamal yang sudah 70 persen, Putri meminta semua pihak harus memikirkan kondisi itu. Apalagi dengan kegiatan ekonomi yang meningkat. Putri pun mengaitkan kondisi sampah menjelang bulan Ramadan, dan hari raya Idulfitri. Dia bilang momen itu akan banyak sampah-sampah rumah tangga.
"Jadi harus menjadi perhatian kita juga, jangan sampai, kan, nanti over capacity. Makanya tadi kami meninjau mesin pencacah sampah untuk diaktifkan kembali," ujarnya.
Dia berharap teknologi yang men-confirm menjadi gas metana itu bisa aktif kembali. Di sisi lain, kerja sama antara pemerintah dengan DPR siap membantu berkontribusi dan mengawasi. Dengan demikian harapan Lampung Selatan menjadi salah satu percontohan yang sehat, dan bersih bisa terwujud.
Egi sendiri menyebut kunjungan Putri ke TPA sebagai bentuk perhatian selaku wakil rakyat di Lampung Selatan. Egi bilang isu lingkungan hidup memang menjadi isu kekinian. Egi juga mengapresiasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dengan segala situasi dan realita yang dihadapi saat ini.