"Ini adalah bentuk kolaborasi, karena untuk menyelesaikan masalah di suatu daerah itu tidak bisa dilakukan dengan sendiri," katanya.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Egi mengatakan upaya kolaborasi inilah yang harus dikedepankan. Kerja sama dari pemerintah daerah bersama pemerintah pusat juga dibutuhkan. Egi bilang hasil kunjungan ini akan dikawal oleh Putri di Senayan supaya Lampung Selatan mendapatkan prioritas untuk mengembangkan pemerintahan pengelolah sampah yang terbaik.
"OPD bersama masyarakat menjadikan lingkungan hidup sebagai prioritas. Karena di sini kita tinggal, di sini kita mencari nafkah, jadi kalau tidak dikelola secara baik akan berdampak positif," kata Egi.
Radar menginformasi Yudius mengenai TPA Lubuk Kamal. Dia bilang pembenahan TPA sudah sesuai dengan arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Yudius bertekad dalam kurun waktu sebulan ke depan controlled landfill harus rampung. Di samping itu, DLH juga gencar mendorong pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
"Nanti kita koordinasi dengan Dinas PMD. Seluruh desa kami minta mengalokasikan anggaran dari dana desa, bisa dengan pembentukan bank sampah," katanya.
DLH, lanjut Yudius, akan mengembangkan maggot dalam rangka pengurangan sampah organik. Dia bersyukur karena Putri sangat mendukung DLH dan akan mendorong perbaikan sarana dan prasarana di TPA Lubuk Kamal. Sekarang ini pengolahan air lindi, maupun fasilitas gas metan, merupakan sarana dan prasarana yang sudah rusak.
"Pemerintahan daerah juga sedang berkolaborasi menyusun road map pengelolaan sampah. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Putri, dan Pak Egi karena sudah mendukung," katanya.