Ops Patuh Krakatau, Wakapolres Lamsel: Untuk Menyelamatkan Nyawa

RADARLAMSEL.DISWAY.ID, LAMPUNG SELATAN - Polisi akan mengedepankan pendekatan pada pelaksanaan Operasi Patuh Krakatau 2025. Ada tiga macam pendekatan yang digunakan, preemtif 25 persen, preventif 25 persen, dan refresif 50 persen. Fokus polisi mengarah pada pelanggaran berisiko tinggi terhadap keselamatan pengguna jalan.

Wakapolres Lampung Selatan, Kompol. Silpa Yudiawan, mengatakan Operasi Patuh Krakatau digelar serentak selama 14 hari di seluruh Indonesia. Tepatnya akan dimulai pada 15 Juli sampai 27 Juli 2025. Silpa menegaskan bahwa operasi ini bersifat humanis, dan tidak mengedepankan tindakan represif saja.

"Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berlalu lintas. Operasi ini untuk menyelamatkan nyawa," katanya di Kalianda, Sabtu, 12 Juli 2025.

Kasat Lantas Polres Lampung Selatan, AKP. R. Manggala Agung, mengatakan jajarannya akan menyasar sejumlah pelanggan prioritas. Menggunakan telepon genggam saat berkendara, pengemudi di bawah umur, pengendara sepeda motor yang membonceng lebih dari satu orang.

Sasaran berikutnya adalah pengendara motor yang tidak menggunakan helm berstandar SNI. Pengemudi kendaraan roda empat yang tidak menggunakan sabuk pengaman juga menjadi sasaran penindakan. Lalu pengemudi dalam pengaruh alkohol, melawan arus, dan melebihi batas kecepatan juga akan ditindak.

"Kami harus tegas, karena berpotensi besar menyebabkan kecelakaan fatal. Seluruh pelanggaran ini bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya," katanya.

Polres Lampung Selatan akan menurunkan personelnya di titik-titik strategis dan melakukan patroli mobile. Lokasinya sendiri berfokus di titik-titik rawan pelanggaran lalu lintas seperti jalan depan perkantoran, kawasan sekolah dan kampus, serta area Pasar Inpres Kalianda dan titik keramaian lainnya.

"Pengawasan akan dilakukan secara intensif untuk memastikan tingkat kepatuhan masyarakat meningkat," kata Manggala.