KALIANDA – Pengurus Koperasi Mina Dermaga Kalianda berjanji dalam waktu satu minggu kedepan akan kembali membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di dermaga bom Kalianda yang sudah dua bulan tidak beroperasi. Sekretaris Koperasi Mina Dermaga Agus Saini mengaku, tidak beroperasinya SPBN di dermaga bom Kalianda selama kurang lebih dua bulan lamanya, itu disebabkan minimnya dana yang dimiliki pengurus Koperasi Mina Dermaga selaku pengelola SPBN tersebut. “Betul mas, selama ini kami terkendala dengan modal untuk mengelola SPBN di dermaga bom tersebut. Oleh karena itu untuk sementara SPBN kami tutup. Tapi Insya Allah minggu depan SPBN sudah kami buka lagi,” ujar Agus Saini kepada Radar Lamsel di Kalianda, Senin (4/9) kemarin. Diungkapkannya, pihak pengelola sebenarnya tidak menginginkan hal itu sampai terjadi. Sebab menurutnya, berdirinya SPBN di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) dermaga bom Kalianda adalah merupakan perjuangan dari para pengurus Koperasi Mina Dermaga yang terus berupaya mengusulkan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk para nelayan di lokasi tersebut. “Ini hanya terkendala dengan modal saja. Kami selaku pihak pengelola tetap akan berupaya bagaimana caranya SPBN di dermaga bom Kalianda bisa terus beroperasi, supaya bisa melayani para nelayan yang membutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk melaut,” ungkapnya. Agus menjelaskan, agar bisa melayani permintaan nelayan akan kebutuhan BBM untuk melaut, setiap tiga hari sekali pihaknya harus menyediakan sekitar 16 ribu liter bahan bakar minyak yang terbagi dalam dua jenis bbm yakni 8 ribu liter solar dan 8 ribu liter pertalite. “Jumlah BBM tersebut untuk melayani sekitar 300 nelayan yang bersandar di PPI dermaga bom Kalianda, baik nelayan rampus maupun nelayan bagan congkel besar dan congkel mini,” jelasnya. Dikatakannya, agar SPBN dermaga bom bisa kembali beroperasi, untuk sementara pihak pengelola akan mengupayakan penyediaan bbm khusus jenis solar. “Akan kami upayakan secepatnya untuk kembali membuka SPBN di dermaga bom, meski BBM yang tersedia baru sebatas solar. Mudah-mudahan minggu depan sudah mulai beroperasi,” pungkasnya. Namun sayang, Radar Lamsel masih kesulitan untuk menemui Kepala Dinas Perikanan Lamsel Dwi Jatmiko guna dimintai komentar terkait persoalan yang seringkali muncul dilingkup SPBN dermaga bom Kalianda. Meski dihubungi nomer ponselnya dalam keadaan aktif, namun beliau tidak merespon panggilan tersebut. Radar Lamsel pun mencoba menemui sang kepala dinas di Kantor Dinas Kelautan Lamsel. Namun hingga dua kali disambangi pada pukul 10.00 WIB dan pukul 12.30 WIB, sang kadis tidak berada ditempat. Diberitakan sebelumnya, para nelayan yang bersandar di dermaga bom Kalianda mengeluhkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) setempat yang sudah dua bulan ini tidak beroperasi. “Kami juga nggak tau mas kenapa SPBN nya tutup terus. Sudah mau dua bulan ini tidak beroperasi. Padahal para nelayan disini (dermaga bom, red) sangat butuh BBM untuk melaut,” ujar Wawan salah seorang nelayan yang ditemui Radar Lamsel di PPI Dermaga Bom Kalianda, Minggu (3/9) kemarin. Menurut Wawan, mereka (para nelayan, red) terpaksa harus membeli bahan bakar minyak ke kios-kios yang ada diluaran. Jika itu tidak dilakukan maka para nelayan tidak bisa menjalankan aktifitas melautnya. “Ya terpaksa harus beli diluaran, karena bahan bakar minyak merupakan kebutuhan paling utama bagi kami untuk menjalankan aktifitas di laut. Sebenarnya keberadaan SPBN di dermaga bom ini sangat membantu untuk kelangsungan hidup para nelayan yang setiap harinya membutuhkan bahan bakar minyak untuk mesin perahunya guna mencari tangkapan ikan di laut,” ungkap Wawan. Dia menuturkan, pada awal diresmikannya SPBU Dermaga Bom ini, pihak Koperasi Mina Dermaga selaku pengelola begitu rajin mengoperasikan SPBN tersebut untuk melayani nelayan yang membutuhkan bahan bakar minyak. “Tapi kenapa belakangan ini pengelolaannya makin molor aja. Kadang buka kadang juga nggak. Bahkan, sekarang ini sudah hampir dua bulan tutupnya. Kalau info yang saya dengar SPBN Dermaga Bom ini tutup, dikarenakan pihak pengelola tidak memiliki modal untuk membeli BBM dari pihak pertamina,” ungkapnya. (iwn)
Koperasi Janji Operasikan SPBN Minggu Depan, Kadis Perikanan dan Kelautan No Respon
Selasa 05-09-2017,08:36 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :