KALIANDA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lampung Selatan akan melakukan perbaikan gorong-gorong jalan didesa Pemulihan dengan membangun membangun jembatan sementara menggunakan kayu kelapa kualitas super. Ini dikarenakan penggunaan dana tanggap darurat untuk melakukan perbaikan gorong-gorong tersebut terbentur pada keterbatasan waktu. Plt. Kepala DPUPR Lamsel Anjar Asmara mengatakan, dibangunnya jembatan sementara tersebut, dikarenakan DPUPR belum bisa melakukan perbaikan gorong-gorong jalan yang jebol tersebut secara permanen ditahun ini. “Kalau untuk saat ini belum bisa. Karena terbentur pada keterbatasan waktu pelaksanaan perbaikannya yang hanya tinggal 3 bulan,” Ujar Anjar kepada Radar Lamsel di Kantor DPUPR Lamsel, Kamis (5/10) kemarin. Karena keterbatasan waktu, dinas PUPR terpaksa membangun jembatan sementara dengan menggunakan kayu kelapa. “Tujuannya agar jalur transportasi diwilayah tersebut tidak terputus, “ Terang Anjar. Anjar menjelaskan, pada awalnya DPUPR sudah merencanakan akan membangun gorong-gorong baru di ruas jalan yang hampir putus itu menggunakan dana tanggap darurat. Namun, setelah dilakukan kroscek dilokasi ternyata kerusakannya sudah melebar hingga mencapi 6 (enam) meter. “Kalau ukuran gorong-gorongnya itu hanya satu meter, namun setelah kami kroscek ternyata kerusakannya sudah melebar hingga mencapai enam meteran. Jadi fisik bangunannya otomatis akan diubah menjadi jembatan. Oleh karena itu pembangunan jembatan ini baru bisa dilakukan ditahun depan menggunakan APBD 2018,” jelasnya. Saat ditanya soal perbaikan jembatan gantung yang ada diwilayah perbatasan yakni penghubung Desa Talang Way Sulan, Kecamatan Way Sulan, Lamsel dengan Desa Istikarya Kecamatan Waway Karya, Lamtim yang kondisinya saat ini sudah menghawatirkan, Anjar Asmara pun memberikan jawaban yang sama. Dikatakannya, perbaikan jembatan gantung tersebut akan dilakukan pada tahun depan dengan mengusulkan ke pusat. “Untuk membuat jembatan gantung tersebut membutuhkan dana yang cukup besar mencapai sekitar Rp30 milyaran. Oleh karena itu perbaikannya akan kami usulkan ke pememrintah pusat melalui kementerian DPUPR,” katanya. Untuk mengantispasi terjadinya hal-hal yang tidak diiginkan karena buruknya kualitas jembatan gantung yang ada diwilayah perbatasan antara Lamsel dan Lamtim tersebut, untuk sementara ini DPUPR Lamsel akan melakukan perbaikan yang sifatnya hanya renovasi ringan. “Tetap akan diperbaiki meski sifatnya hanya renovasi ringan. Ya paling tidak mengganti kayu-kayu yang sudah lapuk serta tali sling yang terlihat sudah berkarat,” pungkasnya. Kades Pamulihan Saparudin membenarkan kalau gorong-gorong penghubung dua kecamatan itu jika tidak diperbaiki akan semakin rusak dan berakibat putusnya jalur transportasi antar kecamatan. Dikatakannya, untuk kendaraan jenis minibus jalur tersebut masih bisa digunakan, namun tidak untuk truk bertonase diatas 5 ton. “Untuk truk jalan kami sterilkan, dikhawatirkan kalau kendaraan lebih dari 5 ton melintas justru memperburuk kerusakan,” ucapnya. Sementara, Camat Way Sulan Tri Mujianto mengatakan, gorong-gorong tersebut sampai kemarin belum diperbaiki, kecuali dinding sungai yang mengalami kerusakan serupa. “Baru proyek normalisasi saja yang dikerjakan, kalau gorong-gorong masih sama seperti kemarin,” ungkapnya. Sementara Haryanto (35) salah seorang pengendara khawatir kerusakan bertambah parah jika tidak cepat dilakukan perbaikan. kekhawatiran itu bukan tanpa alasan, pasalnya kontruksi jembatan penghubung jalan kabupaten itu dinilainya kurang kokoh. “Ini musibah, tapi kalau kontruksinya bagus tentu kerusakannya nggak akan separah ini, kami memohon agar PU cepat merealisasikan perbaikannya,” ujar warga Karya Mulyasari ini. (iwn/ver)
Terbentur Waktu, Perbaikan Direncanakan Tahun 2018
Kamis 05-10-2017,23:39 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :