Tahun Depan, 360 Unit RTLH Bakal Dibedah

Jumat 13-10-2017,08:34 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Direktorat Rumah Swadaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PeRa) bakal kembali memberikan bantuan bedah rumah melalui program Bantuan Stimulan Pembangunan Swadaya (BSPS) untuk dua kecamatan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2018, mendatang. Dua kecamatan yang bakal mendapatkan program bedah rumah tersebut adalah Kecamatan Bakauheni dan Rajabasa. Dengan total rumah tak layak huni (RTLH) yang akan dibedah mencapai 360 unit. Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Lamsel I Ketut Sukerta, SE menjelaskan, pada tahun 2017 ini yang mendapat program tersebut adalah wilayah Kecamatan Penengahan. Dan di tahun sebelumnya ada di wilayah Kecamatan Kalianda. “Ini program stimulan. Jadi, tiap tahun kita (Lamsel’red) akan mendapatkan jatah bantuan bedah rumah yang alokasi dan jumlahnya telah ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Kemen PU-PeRa,” ungkap Ketut saat ditemui di ruang Asisten Bidang Ekobang Setdakab Lamsel, Kamis (12/10) kemain. Dia menjelaskan, 360 unit rumah yang akan di bedah telah di alokasikan berdasarkan hasil survey dari Kementerian PU-PeRa. Dengan rincian Kecamatan Rajabasa yakni Desa Canti 30 unit, Betung 20 unit, Waymuli 55 unit, Canggung 21 unit, Kunjir 23 unit, Hargopancoran 25 unit dan Batubalak 21 unit. Sedangkan di Kecamatan Bakauheni adalah Desa Kelawi 24 unit, Hatta 26 unit, Bakauheni 57 unit, Totoharjo 22 unit dan Semanak 26 unit. “Dari dua kecamatan itu yang memperoleh bantuan bedah rumah dalam program BSPS sebanyak 12 desa. Tentu saja, pembagian jumlah bantuan ini berdasarkan hasil survey dan kajian tim dari pusat,” jelasnya. Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini program bedah rumah yang telah dilaksanakan baru menyasar ke sebagian kecil RTLH milik warga. Karena, total rumah warga yang tergolong  RTLH di daerah Kabupaten Khagom Mufakat ini berjumlah sekitar 9.763 unit. “Memang masih cukup banyak yang belum mendapatkan bantuan bedah rumah. Tetapi, yang didahulukan adalah RTLH yang benar-benar jauh dari kata layak. Sehingga, kedepan akan terus di dorong melalui program yang sama atau bahkan melalui anggaran lain yang memungkinkan,” lanjutnya. Salah satu langkah yang diyakini bisa menyelesaikan persoalan tersebut adalah dengan mensinergikan program bedah rumah dengan program Corporate Social Responbilty (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Lamsel melalui Forum CSR. “Seperti yang disampaikan Bupati pada kegiatan silaturahmi dengan para pelaku usaha di Lamsel, kemarin. Melalui Forum CSR bisa di kolaborasikan dengan memberikan bantuan yang sama yakni bedah rumah. Jadi, persoalan RTLH ini bisa segera rampung,” pungkasnya. (idh)

Tags :
Kategori :

Terkait