Kuncinya Belajar, Upaya dan Do’a

Selasa 17-10-2017,12:08 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

MENGEYAM pendidikan di Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat sudah menjadi dambaan bagi setiap orang khusunya para siswa-siswi lulusan SMA yang bercita-cita menjadi seorang insinyur pertanian. Namun, terkadang keadaan ekonomi dan ketidakmampuan sebagain orang tua seringkali menjadi pemutus harapan bagi setiap orang yang memiliki keinginan untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (Kuliah, red). Tapi hal itu tidak berlaku bagi Fitri Yani, dara manis kelahiran Kalianda, 2 Februari 1998 ini. Buktinya saja, meski keadaan ekonomi orang tuanya hanya pas-pasan untuk menyambung hidup sehari-hari, ia mampu untuk meraih harapannya menjadi seorang Insinyur Pertanian. Ya, saat ini Fitri Yani tengah berkuliah di Universitas Institut Pertanian Bogor dengan mengambil jurusan Tekhnik Pangan. Jangan tidak percaya, untuk bisa duduk di bangku perkuliahan itu didapatkan Fitri Yani dari kerja kerasnya selama ini yang begitu tekun belajar selama duduk di bangku SMAN 1 Kalianda. “Alhamdulilah bang, dengan adanya beasiswa atas prestasi yang Fitri raih selama di SMA, akhirnya Fitri bisa diterima untuk kuliah di IPB. Kalau ngak dapat beasiswa mana mungkinlah bisa kuliah. Abang tahu sendiri ekonomi orangtua Fitri seperti apa,” ujar Fitri Yani kepada Radar Lamsel di Kalianda, belum lama ini. Diungkapkannya, untuk meraih cita-cita dan harapan, kuncinya hanya satu yakni belajar, belajar dan belajar. Meskipun itu juga harus diimbangi dengan upaya dan Do’a. “Fitri hanya bisa berpesan kepada adik-adik yang saat ini duduk di bangku kelas III SMA, paculah harapan dan cita-cita itu dengan tekun belajar. Jangan takut dan patah semangat hanya karena melihat keadaan ekonomi orang tua. Contohnya saya, bisa kuliah hanya dengan modal prestasi,” pungkasnya. (Iwn)

Tags :
Kategori :

Terkait