Warga Minta Rekanan Mengedapankan Profesionalisme

Jumat 20-10-2017,01:26 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SIDOMULYO – Banyaknya bangunan tanpa kejelasan diwilayah bagian timur Kabupaten Lampung Selatan termasuk di Kecamatan Sidomulyo, membuat warga meminta setiap rekanan menjunjung azas profesionalisme dalam bekarja. Terbaru, bangunan tanpa keterangan yang berdiri di depan Balai Desa Campang Tiga disorot warga setempat. Selain tanpa plang proyek, tak ada pemberitahuan publik sejak bergulirnya pembangunan di Campang Tiga itu. Zainal, tokoh masyarakat adat marga Katibung menegaskan, dalam hal ini Dinas terkait harus fair dalam menindak proyek-proyek yang tak profesional. Pasalnya, kata dia, sudah banyak contoh mulai dari minim pengawasan hingga minim informasi. “Setiap kami baca di media massa, terutama diwilayah bagian timur ini kurang terdeteksi dan terkesan tidak didisiplinkan. Nanti imbasnya kembali kepada masyarakat yang dirugikan,” ujarnya kepada Radar Lamsel, Kamis (19/10) kemarin. Dijelaskan dia, kalau setiap pelaku proyek seperti ini kualitas pembangunan di Lamsel patut dipertanyakan. Dengan begitu bentuk antisipasi dari hal tesebut Dinas maupun Instansi yang punya wewnang harus memberi tindakan tegas sebagai contoh agar pelaku proyek di Lamsel ini lebih profesional. “Jangan sampai diam saja, apa menunggu warga yang menegur dan menindak? Kan nggak lucu. Sebagai warga tentu kami punya kans untuk sekedar mengawasi,” kata dia. Kalaupun mesti ada contoh teguran? Zainal mengaku tidak menutup kemungkinan warga menggerudug pekerjaan yang ada di Campang Tiga itu. “Apa perlu digerudug baru pasang plang, ini kan lucu warga desa saja nggak tahu itu bangunan apa,” tegasnya. Sementara Kepala UPT PU Sidomulyo Heriyanto hingga kini belum berkomentar terkait pengawasannya atas pembangunan yang disinyalir akan dijadikan kantor UPT tersebut. Saat disambangi wartawan koran ini dikantornya beliau tak ada ditempat. Camat Sidomulyo Affendi juga menyayangkan tidak ada laporan dari penanggungjawab pekerjaan yang sudah berlaangsung tiga minggu itu. “Kami juga bingung, harusnya setiap pekerjaan apapun minimal diberitahukan oleh rekanan atau penanggungjawab proyek. Jadi, ketika ditanya warga kami bisa menjawab,” ucapnya. (ver)

Tags :
Kategori :

Terkait