Forsal Dorong PCNU Minta Klarifikasi Bupati
Senin 23-10-2017,07:20 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Sayangkan Komentar Zainudin Tentang Ketua PBNU
KALIANDA – Warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Lampung Selatan geram. Penyebabnya adalah pernyataan yang disampaikan Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan dalam sambutannya saat melepas Pawai Ta’aruf pada peringatan Hari Santri Nusantara ke-III yang isinya dinilai telah mendiskreditkan Ketua PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, di Lapangan Cipta Karya Kalianda, Minggu (22/10) kemarin.
Dalam sambutan itu Zainudin mengatakan pernyataan yang diungkapkan Said Aqil Sirad di media sosial youtube tentang muslim berjenggot itu bodoh harus diluruskan. Sebab, dia beranggapan boleh jadi apa yang disampaikan ketua NU tersebut sama halnya menghina warga NU bahkan pendiri NU yang berjenggot.
“NU Lamsel harus berani mendobrak hal ini. Karena, Ketua NU di pusat KH. Said Aqil Siradj ini sudah menjelek-jelekkan pendiri NU sendiri. Kenapa NU Lamsel diam saja sementara pendiri NU di caci maki tiap hari. Bisa di lihat di medsos atau youtube yang sampai sekarang belum bisa di hapus. Kata beliau, makin panjang jenggot saudara makin bodoh makin lemot karena otaknya tertarik,” kata Zainudin.
Orang nomor satu di Lamsel ini mengatakan, meskipun bukan sebagai pengurus NU dirinya marah atas pernyataan Ketua PBNU yang beredar di media sosial tersebut. Dia meminta pengurus NU Lamsel dapat mengambil sikap atas pernyataan tersebut.
“Mestinya, pak Ismail (Ketua Robitoh Ma’had Islamiyah NU Lamsel) juga marah, berangkat ke Jakarta. Kalau nggak ada bus saya yang siapkan. Ganti saja itu Said Aqil Siradj yang suka ngaco,” imbuhnya.
Pernyataan tersebut membuat warga NU tersinggung dan marah besar. Ketua Forum Santri Lampung (Forsal) Imam Son Haji bahkan menyatakan apa yang disampaikan Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan tak pantas. Pihaknya, juga menyayangkan pernyataan tersebut. Sebab, kata dia, apa yang beredar di media youtube tentang pernyataan Ketua PBNU belum tentu kebenarannya.
“Saya sangat menyesalkan dan menyayangkan apa yang disampaikan Bupati Lamsel. Beliau itu seorang pemimpin umat. Masa’ menurut beliau (Bupati’red) KH. Said ini tidak layak menjadi Ketua PBNU. Apalagi sampai memerintahkan untuk memecat Ketua NU. Apa kapasitasnya coba? Itu bukan kapasitas beliau menyampaikan hal ini,” kata Imam Son Haji diamini Sekretarisnya Yusuf Muhammad dalam keterangan pers-nya di Sekretariat PCNU Lamsel usai kegiatan tersebut.
Warga nadhliyin di Lamsel, lanjut dia, merasa sakit hati dengan pernyataan tersebut. Terlebih, pernyataan yang tak pantas itu disampaikan ditengah-tengah pembukaan pawai ta’aruf Hari Santri Nusantara (HSN) tahun 2017 yang dihadiri seluruh warga NU dan para santri.
“Apa yang disampaikan Pak Bupati kontraprodutif dengan ajakan agar seluruh umat mengedepankan persatuan. Yang perlu diingat, Said Aqil Sirajd itu merupakan ulama NU yang paling dihormati dan tak pantas dihina. Yang paling menyakitkan buat kami lagi, beberapa saat yang lalu dalam kegiatan FKPP beliau menyampaikan hal itu. Sebagai Kepala Daerah tidak sepatutnya mengatakan hal itu kalau memang beliau ingin dicintai oleh masyarakat. Apalagi tadi pada perayaan hari santri. Seharusnya beliau membanggakan santri dan ulama. Bukan mendiskriditkannya. Belum tentu kebenaran di media social itu terbukti benar,” tegasnya.
Forsal juga mendorong PCNU Lamsel agar menyikapi serius pernyataan yang disampaikan oleh Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan. “Maksud dan tujuan Bupati menyampaikan hal seperti itu untuk apa? Harus ada klarifikasi dari yang bersangkutan. Kami akan dorong PCNU untuk menyelesaikan hal ini,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua PCNU KH. Nur Mahfud mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya bakal melakukan musyawarah dengan kalangan ulama dan para ustad serta kiyai-kiyai NU yang ada di bumi Khagom Mufakat ini. Musyawarah itu dilakukan guna mensikapi pernyataan Zainudin Hasan tersebut.
“Ya, nanti kita kumpul dulu dengan kalangan internal. Kita dengarkan bersama sambutan yang disampaikan oleh Bupati secara utuh,” pungkasnya. (idh)
Tags :
Kategori :