KALIANDA – Pemerintah kabupaten Lampung Selatan dalam hal ini dinas pariwisata sepertinya harus belajar dari sejumlah komunitas anak muda ini dalam menggelar sebuah event wisata. Terbukti, event South Lampung Creative (Soluative) yang dihelat di Pantai Kedu Kalianda berlangsung Sabtu (28/10) lalu menuai banyak pujian dari kalangan masyarakat. Acara yang digagas oleh Komunitas Peduli Wisata (Pelita), kelompok sadar sisata (Pokdarwis) Lawok Kedu, Komunitas Kotak Akal serta Ikatan Muli Mekhanai Lampung Selatan (IMMELS) itu berhasil menaiikkan pamor wisata pantai di Lamsel. Berbagai macam acara hiburan disajikan dalam event itu. Diantaranya, pertunjukan band akustik the moon dari Kecamatan Katibung, band akustik dari sanggar Betik Gawi SMKN 2 Kalianda, Kalibatakustik, band Dua Warna Kalianda, serta persembahan tari tradisional yang disuguhkan sanggar Intan Kuripan. Tak ketinggalan, Chanifa Yulia Putri yang merupakan Muli Lampung 2017 juga ikut bergabung pada acara itu. Chanifa pun ikut menyumbangkan beberapa buah lagu untuk menghibur para pengunjung. Begitu pula dengan penyair asal Desa Kuripan, Khaja Muda, yang membawakan puisi bertemakan alam. Di penghujung acara, Karang Taruna Indonesia Kalianda yang didampingi oleh Ketua Karang Taruna Kabupaten Lampung Selatan Erdiyansyah MH.MM melakukan pembacaan naskah Sumpah Pemuda. “jujur, saya belum pernah menemukan event ini. Event ini hanya bisa ditemukan di bali atau jogya. Menyaksikan event ini serasa sedang tidak berada di kalianda,” terang Nurwahyudi, seorang pengunjung asal bandarlampung. Lebih lanjut Ia mengatakan kemasan event ini adalah memadukan seni, budaya dan nuansa pantai. Saya rasa, event ini harus digelar minimal pertriwulan. Sehingga pantai kedu ini bisa menjadi salah satu destinasi utama turis lokal atau bahkan mancanegara,” tambah Wahyudi. Pengunjung lain asal kalianda Andri, mengaku perhelatan Soulative berbeda dengan kegiatan wisata yang selama ini ia saksikan. “jelas berbeda mas, terus terang, kegiatan wisata tahunan yang selama ini berlangsung seperti fetival Rajabasa tau festival krakatau ya itu-itu saja kegiatannya. Tidak ada daya tariknya sama sekali. Tetapi diacara ini, saya menemukan nuansa berbeda. Ada panggung kecil yang menampilkan musik akustik oleh berbagai kalangan anak muda, ada pertunjukan seni tari yang dimainkan tidak diatas panggung tetapi dihamparan pasir, kemudian standup komedi dan pembacaaan puisi. Indahnya nuansa pantai pada malam hari dipercantik dengan penataan lampu-lampu hias yang sebenarnya sederhana,” ungkap bapak 4 anak dari komunitas penggila motor klasik dan custom Salai Tabuan ini. Ketua Penyelenggara Soulative Yodistara Nugraha mengaku senang dan berterima kasih atas dukungan sejumlah komunitas yang ikut mensukseskan acara Soulative. Tidak lupa, Yodis juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh PT. Poseidon Aquacultura, Agung Pancing Bakauheni dan Polres Lampung Selatan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman komunitas, sahabat dan saudara semuanya. Meski tanpa dukungan dari Pemkab Lamsel, acara ini tetap berjalan sukses. Ini berkat kerja keras kalian, sehingga acara ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari masyarakat,” kata Yodis. Melihat dukungan dan support yang diberikan oleh masyarakat terhadap acara Soulative, Yodis mengaku mendapat banyak saran dari masyarakat agar acara serupa dapat dilaksanakan lagi. “Ya, ada beberapa saran mengutarakan keinginan agar acara ini berlangsung tiap malam minggu,” lanjutnya. “Tapi tidak bisa, karena acara ini diselenggarakan untuk menyatukan semua komunitas yang ada di Lamsel untuk menciptakan, mengembangkan dan memajukan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lamsel. Maka dari itu, Soulative akan di agendakan menjadi acara tahunan,” pungkasnya. (rnd)
Soulative Layak Jadi Agenda Tahunan Pariwisata
Senin 30-10-2017,07:43 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :