GEDONGTATAAN - Sudah sepekan ini, Sisferi (75) warga Dusun Sri Menanti, Desa Negerisakti Pesawaran yang dikabarkan hilang sejak Senin (20/11) disekitar kawasan Batu Lapis Makam Gunung Keramat Register 19 lalu hingga kini belum ditemukan. Febriansyah (38) anak korban mengatakan terakhir kali orang tuanya berpamitan hendak mengoret rumput di makam cina Negerisakti sekitar jam 8:00 WIB. Namun, menjelang magrib tak kunjung pulang.
\"Kalau petunjuknya sudah ditemukan celana, golok dan tongkat di Makam Keramat kawasan Batu Lapis. Hanya golok, celana dan tongkat ayah saya yang baru ditemukan,\" ungkap Febri saat dikonfirmasi di lereng kaki gunung keramat yang dijadikan titik kumpul pencarian kemarin.
Diceritakan, sejak Senin (20/11) tersebut pihak keluarga dibantu warga Negerisakti dan Sungai Langka melakukan pencarian secara swadaya. Pasalnya, pihak keluarga berkeyakinan ayah mereka tidak jauh dari Makom Gunung Keramat. Hal itu diperkuat cerita warga Desa Sungai Langka yang melihat orang tuanya berjalan menuju Gunung Keramat. Namun pencarian tidak membuahkan hasil, sehingga pihak keluarga melaporkan ke Polsek Gedongtataan dan Basarnas Lampung pada Minggu (26/11) sekitar jam 9:30 WIB guna meminta pertolongan.
\" Kami bersama keluarga dan masyarakat sudah melakukan pencarian sampai ke Gunung Sukma Hilang. Kita minta juga gambaran sama orang pintar, dan informasinya ayah saya masih di sekitar kawasan Gunung Keramat ini,\" jelasnya.
Menurutnya, setelah melapor ke pihak berwajib dan Basarnas, malam Minggu itu juga Tim Basarnas yang berjumlah 9 orang tiba dan menginap di kediaman Febriansyah. Untuk selanjutnya Senin (27/11) sekitar jam 7:00 WIB langsung menuju Gunung Keramat untuk melakukan pencarian.
\"Hari ini tim Basarnas lagi mencari ayah saya dan menelusuri jejak dan petunjuk ditemuukannya barang-barang milik ayah saya,\" ucapnya.
Diakui Febri satu minggu sebelum menghilang, ayahnya sempat mencoba masuk ke Makom Gunung Keramat tersebut. Beruntung aksi ayahnya tersebut diketahui warga sekitar dan langsung diantar pulang ke rumahnya.
\"Mungkin karena ayah saya juga sudah pikun mas. Nah, sepertinya Senin (20/11) lalu ayah saya gak bisa ditahan lagi oleh warga,\" imbuhnya.
Sementara, berdasar informasi yang dihimpun dari Wiki, salah satu anggota Basarnas Lampung sekitar jam 16:30 WIB setelah melakukan pencarian belum menemukan titik terang terhadap pencarian Sisferi tersebut. Dimana tidak ditemukan tanda-tanda kalau korban mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan jatuh ke jurang yang sangat dalam dan curam.
\"Hingga sore ini belum ada tanda-tanda ditemukan pak Sisferi ini terperosok ke jurang. Bahkan kami sudah mendaki hingga puncak dan tembus ke Sumber Agung. Bahkan tim sudah menyisir sampai ke jurang,\" jelas Wiki.
Lebih jauh Wiki menambahkan, rencananya pencarian akan dilanjutkan Selasa (28/11). Mengingat kondisi kawasan Register yang curam dan penuh jurang dan kondisi yang semkin gelap jika sudah menjelang malam.
\"Untuk sementara tiga hari kedepan kita akan terus melakukan pencarian. Mudah-mudahan ada titik terang. Untuk sementara kami akan bermalam di kaki gunung Keramat,\" pungkasnya. (Nzr)