KALIANDA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-K) mengklaim masih banyak tenaga kerja di Kabupaten Lampung Selatan yang belum mengikuti program jaminan sosial dari BPJS-K. Berdasarkan data yang ada saat ini, dari 982.000 angkatan tenaga kerja yang ada di Lampung Selatan, hanya 6.394 tenaga kerja yang mengikuti sudah menjadi peserta jaminan kesehatan. Peserta yang ikut dalam program jaminan sosial BPJS-K itu terdiri atas pekerja formil yang berasal dari 292 perusahaan yang ada di kabupaten yang berjuluk Bumi Khagom Mufakat ini. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding dengan tahun lalu yang hanya memiliki peserta 5.860 dari 176 perusahaan. Meski mengalami peningkatan yang cukup baik, jumlah tersebut dianggap masih sangat minim. Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kalianda Robi Awaluddin mengatakan, minimnya jumlah peserta yang ikut dalam program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan itu masih menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya. Sebab, jumlah pekerja yang menjadi peserta sangat jauh berbanding dengan peserta yang ikut dalam program BPJS Ketenagakerjaan. “Jumlah pekerja saat ini ada 982.000, sedangkan yang mendaftar hanya 6.394. Jika dipersentasikan, jumlah itu tidak sampai sepuluh persen, sangat miris,” kata Robi kepada Radar Lamsel, kemarin. Robi melanjutkan, ratusan ribu angkatan kerja yang hingga kini belum terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan itu di dominasi oleh pekerja Informil. Seperti petani, nelayan, ojek, serta pekerjaan lain yang tidak memiliki naungan. “Sampai saat ini belum ada pekerja informil yang terdaftar menjadi peserta,” terangnya. Menurutnya, para pekerja informil harus mempertimbangkan diri untuk ikut dalam program jaminan sosial. Karena BPJS Ketenagakerjaan telah menyediakan fasilitas untuk pekerja informil, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT). “Karena profesi-profesi seperti itu sangat riskan terlibat dalam kecelakaan, dan program-program yang ada di BPJS-K sangat penting bagi mereka karena bisa dimanfaatkan dan dijadikan alternatif bagi saat mendapatkan musibah yang tak diinginkan. Kami harap masyarakat bisa menyadarinya, bahwa ikut serta dalam BPJS Ketenagakerjaan sangatlah penting,” pungkasnya.(rnd)
Tenaga Kerja Pada Program BPJS-K tak Sampai 10 persen
Kamis 25-01-2018,07:01 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :