KALIANDA – Penutupan akses jembatan ambruk di Jalan Raden Intan Kalianda oleh Satlantas Polres Lampung Selatan membuat sejumlah pengguna jalan geram. Belum genap 1 jam dipasang garis polisi (polis line’red), warga nekat menerobos jembatan tersebut karena dinilai aman untuk dilewati, Selasa (17/4) kemarin. Seperti yang dikatakan Nasrul (41), warga Desa Jondong Kecamatan Kalianda. Menurutnya, beberapa hari terakhir pasca perbaikan sementara dirinya bisa melintas dijalan tersebut. Namun, dia terkejut melihat jalan tersebut kembali ditutup dan dipasang polis line. “Kenapa nggak dari kemarin saja kalau ditutup. Kalau begini namanya ngerjain orang. Kemarin bisa dilewati kenapa sekaranag tidak bisa lagi. Padahal, tidak sedang dikerjakan,” keluh Nasrul, kermarin. Senada dikatakan Tri (38) warga sekitar. Dia mengatakan, sebelumnya tim ahli dari DPUPR telah memastikan jembatan tersebut aman untuk dilintasi dengan berat beban maksimal 4 ton. Namun, secara sepihak Satlantas Polres Lamsel menutup akses tersebut yang dinilai warga sangat merugikan. Sebab, mereka harus memutar lebih jauh untuk menuju pusat perbelanjaan di Kota Kalianda. “Masa iya saya mau ke Pasar saja harus mutar jauh-jauh. Padahal, sebelumnya saya ikut turun ke bawah bersama Dinas PU untuk melihat kondisi jembatan. Mereka bilang masih aman. Jadi, akses jembatan ini dibuka satu jalur. Buktinya, bus saja kemaren lewat aman-aman saja,” tegas Tri. Sementara itu, Kasatlantas Polres Lamsel AKP Reza Khomeini menyebutkan, penutupan akses jalan tersebut karena dari dinas terkait belum melakukan koordinasi dengan Forum Lalulintas mengenai kelayakan jembatan tersebut. Pihaknya khawatir akan menyebabkan korban jiwa jika nekat dilintasi. “Belum ada statmen dari dinas terkait kepada Forum Lalulintas mengenai keamanan jembatan ini. Kalau memang layak kita rapatkan dan setelah itu bisa kita buka kembali aksesnya,” singkat Reza sambil berlalu. Kepala DPUPR Lamsel Anjar Asmara belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut mengenai persoalan ini. Dihubungi melalui sambungan te;epon meskipun aktif namun tidak dijawab. Pesan singkat yang disampaikan Radar Lamsel melalui whatshapp juga tak kunjung dibalas. Sebelumnya, Dinas PUPR Kabupaten Lampung Selatan memastikan akan memulai perbaikan jembatan Way Urang yang amblas akibat musibah banjir bandang, Selasa (9/4) lalu. Perbaikan yang bersifat sementara itu dilakukan agar akses jalan tersebut bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Namun, kendaraan yang melintas hanya boleh dilalui paling berat 4 ton. Kepastian ini disampaikan Kepala DPUPR Lamsel Anjar Asmara saat meninjau kondisi jembatan tersebut. Menurut anjar, kontruksi jembatan tersebut masih mampu dilalui kendaraan pribadi meskipun hanya satu jalur. “Tim kita sudah turun ke bawah melihat kondisinya. Mereka menilai masih kuat. Memang sedikit turun karena tergerus air. Tetapi, tidak ada konstruksi yang patah atau rapuh. Hanya ada penurunan alas tanah saja. Besok alat berat turun membongkar jalur sebelahnya yang parah,” ungkap Anjar kepada Radar Lamsel, belum lama ini. (idh)
Akses Jembatan Way Urang Ditutup, Warga Nekat Terobos Jalan
Rabu 18-04-2018,07:03 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :