Pemutusan Kontrak Kerjasama Pengelolaan Hotel 56 Ngambang

KALIANDA - Pemutusan kontrak kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dengan PT. Rajabasa Devindo Lampung (PT. RDL) selaku pengelola Hotel 56 Kalianda masih ngambang. Buktinya, penandatanganan surat pemutusan kontrak antara keduabelah pihak hingga kini belum ada kejelasan kapan akan dilakukan. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Lamsel Supriyanto mengatakan, belum dilaksanakannya penandatangan surat pemutusan kontrak kerjasama tersebut dikarenakan bagian otonomi daerah (Otda) Setkab Lamsel saat ini masih melakukan proses pembuatan draf putusan kontrak kerja sama untuk ditandatangani oleh keduabelah pihak yakni Pemkab Lamsel dengan PT RDL selaku pengelola Hotel 56 Kalianda. “Meski belum ada hitam diatas putih untuk pemutusan kontrak kerja sama ini, tapi kami (Pemkab Lamsel,red) sudah melakukan upaya pendekatan dan komunikasi dengan saudara Ibnu Khotob selaku orang yang dipercayakan oleh pihak PT RDL untuk mengelola hotel tersebut,” ujar Supriyanto kepada Radar Lamsel diruang kerjanya, Selasa (17/4) kemarin. Diungkapkannya, agar proses penandatangan soal pemutusan kontrak kerjasama tersebut dapat segera terlaksana, pihaknya akan mengkroscek ke bagian otonomi daerah untuk mengetahui sudah sejauah mana  proses pembuatan draft putusan kontrak tersebut. “Mungin saja masih ada hal-hal yang perlu di musyawarahkan kembali mengenai isi dalam draf pemutusan kerjasama tersebut, seperti halnya dengan pihak di bagian hukum, seperti apa bunyi suratnya itu kami juga belum mengetahuinya,” ungkapnya. Sementara itu, Kabag Otda Setkab Lamsel Setiawansyah, Ap. M. Si mengakui, jika surat pemutusan kontrak kerjasama dengan pihak PT.RDL masih dalam proses pembuatan. “Draf nya masih kami buat, makanya belum bisa dilakukan penandatanganan. Nanti kalau sudah beres semua berkasnya, barulah dikirimkan ke pihak pengelola Hotel 56  melalui via email,” pungkasnya. (iwn)