Bilal Ditopang Kursi Roda, Budi Kejar Sekolah dengan Sepeda
Masyarakat Lampung Selatan sepertinya harus berterima kasih kepada Bilal (15). Kisah bocah penderita lumpuh yang belakangan mengandalkan adiknya Budi (10) untuk beraktivitas ini mampu menggugah gerakan kepedulian terhadap kaum sepertinya. Bagaimana tidak, kini Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan mengintruksikan seluruh jajarannya untuk membidik siapa saja rakyat Lamsel yang membutuhkan kursi roda untuk dibantu.
Laporan VERIDIAL ARYATAMA, WAYSULAN JUM’AT, 28 April 2018, Bilal mengumbar senyum kepada Radar Lamsel dikediamannya. Sikap itu tak ia tunjukan tatkala Radar Lamsel datang ke kediamannya awal April lalu. Bahkan, keluarganya tak tahu kapan terakhir kali Bilal tersenyum. Pantauan Radar Lamsel, tak ada yang berubah dari kediaman rumah Bilal. Rumah geribik dipadu papan masih menjadi ciri khas tempat tinggal penderita lumpuh asal Desa Sukamaju Kecamatan Waysulan ini. Tetapi rumah yang menjadi tempat berteduh keluarga kecil yang ditempati kakak beradik itu menjadi sorotan publik lantaran kisah humanis keduanya yang menggugah empati itu kini sedikit terlihat berbeda. Sebab, ada kasur baru disana. Tak hanya itu sepeda baru dan tentunya kursi roda yang akan menjadi media Bilal untuk menjalankan aktivitas kehidupannya. Salbia (23) kakaknya, mengaku bersyukur atas perhatian Pemkab Lampung Selatan terhadap adiknya. Bahkan, atas perhatian itu kini bantuan kepada Bilal terus berdatangan meskipun ia sebenarnya tak pernah mengharapkan bantuan tersebut. Bahkan, Salbila mengaku yang lebih membuat ia lebih bahagia adalah adanya perubahan sikap Bilal yang kini nampak optimis dalam menghadapi kehidupan. Hal itu ditunjukan dengan Bilal yang kini mudah tersenyum kepada siapapun yang datang menjenguknya. \"Terus terang, kalau dulu nggak pernah senyum. Bilal lebih banyak diam saja. Senyum itu timbul usai ia pulang dari RSUD Bob Bazar. Mungkin sudah empat tahun dia tak pernah seperti itu,\" ujar Salbia kepada Radar Lamsel, Jum\'at (27/4). Kemajuan yang tak kalah membanggakan tentu saja karena Bilal sudah bisa makan tanpa disuapi Budi seperti yang dilakukan selama bertahun-tahun silam. Ya, hal itu dibuktikan ketika wartawan koran ini tiba, Bilal baru saja selesai makan sepiring nasi dengan sendok ditangannya. \"Alhamdulillah, sudah bisa makan sendiri sekarang, lihat saja tingkahnya siapa yang lewat depan rumah disenyumi\" sebut Salbia dengan nada sedikit bercanda. Kaluarga yang bertahun-tahun biasa hidup susah itu tak henti mengucap syukur atas apa yang diberikan dermawan untuk kesembuhan adiknya. Salbia mengaku sudah cukup bahagia dengan perhatian yang diterima keluarganya. \"Saya sangat berterima kasih dan puji syukur atas semua ini. Karena dulu nggak seperti ini. Terimakasih untuk siapa saja yang meluangkan empati untuk keluarga kami terutama untuk kedua adik saya Bilal dan Budi,\" ungkapnya. Sementara Bilal yang saat kali pertama Radar Lamsel datang tak banyak bicara kini sudah mulai bicara meski masih terbata-bata. Ia mengaku sangat menyayangi Budi dan keluarganya. Sebab sejak Neneknya meninggal, Budi lah yang merawat Bilal dibantu sang kakak Salbia. \" Kalau kakak sudah punya keluarga sendiri, punya anak balita juga. Budi yang merawat dan menjaga saya ketika terbaring ditempat tidur,\" sebut Bilal. Sementara Budi tak tampak batang hidungnya saat Radar Lamsel berkunjung untuk kedua kalinya. Maklum saat Radar Lamsel datang sekitar pukul 09.00 WIB, Budi sedang bersekolah. Kini adiknya tak perlu lagi berjalan kaki satu kilometer untuk sampai ke sekolah. Bilal bercerita, dahulu usai mengurus dirinya Budi baru bisa berangkat sekolah dengan berpacu melawan waktu. Jarak yang jauh kerap membuat Budi terlambat kesekolah namun hal itu dianggap biasa. \"Sekarang sudah punya sepeda baru, Budi nggak capek lagi jalan karena ada yang membelikannya sepeda untuk bersekolah,\" ujarnya. Sementara Ardito (40) tetangga Bilal mengamini usai pulang dari rumah sakit, Bilal semakin ceria dan sering duduk diluar rumah. Sesekali dinaikinya kursi roda pemberian Bupati H. Zainudin Hasan tepat dipelatarannya. \"Sekarang sudah sering mejeng dengan kursi roda, kalau Budi pagi-pagi sudah berangkat sekolah naik sepeda baru,\" ucapnya menanggapi. (dilengkapi Edwin Apriandi)