KALIANDA – Operasi pasar (OP) gas elpiji ukuran 3 Kilogram belum memberikan dampak signifikan terhadap harga gas elpiji dilapangan. OP yang digelar Pemkab Lamsel bekerjasama dengan Pertamina Lampung belum bisa menyelesaikan persoalan kelangkaan gas elpiji disejumlah wilayah Lampung Selatan khususnya sepuratan Kalianda. Buktinya, warga Kalianda masih saja mengeluhkan gas elpiji ukuran 3 Kg tersebut meski pemerintah setempat sudah melakukan kegiatan operasi pasar dengan menjual gas elpiji dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai dengan aturan pemerintah. “Percuma bang ada operasi pasar juga. Buktinya gas kembali langka. Kalaupun ada yang menjual sekarang ini harganya beda-beda, ada yang jual Rp25 ribu, ada juga yang Rp30 ribu,” ujar Evi (35), salah seorang ibu rumah tangga kepada Radar Lamsel, di Kalianda, Minggu (19/8) kemarin. Senada diungkapkan Fuji (45). Warga Kantor Pos Kalianda inipun menuturkan, kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Kalianda beberapa waktu lalu masih belum bisa mengatasi kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg diwilayah Kalianda. Bahkan menurutnya, kegiatan OP gas elpiji tersebut sepertinya masih tidak tepat sasaran. “Harusnya pihak pemerintah dalam kegiatan OP kemarin memberlakukan kupon pembelian. Jadi semua warga akan kebagian. Tapi ini tidak, terkesan acak-acakan siapa kuat itu yang akan dapat. Bahkan kalau saya melihat kebanyakan warga pedagang yang membeli gas ukuran 3 Kg pada saat kegiatan OP kemarin,” ungkapnya. Ibu 4 anak itu mengatakan, untuk mendapatkan gaj elpiji tiga kilogram saat ini, dirinya harus berkeliling karena sejumah warung langganan kehabisan persediaan. “Biasanya warung di sekitar rumah ada saja yang menjual gas. Tapi tadi saya lihat masih saja kosong, kalau kata penjualnya sih pengirimannya masih belum normal,” ucapnya. Sementara itu, Junaidi (45), salah seorang agen gas di Jalan Kesuma Bangsa Kalianda mengaku, dirinya saat ini mendapatkan jatah pengiriman gas elpiji ukuran 3 Kg dari pihak agen masih dibawah standar. Akibatnya, untuk sementara ini Ia tidak bisa memenuhi permintaan para langganannya. “Ia bang cuma dikirim sedikit, makanya saya belum bisa menjual dengan harga normal. Biasanyakan hanya Rp22 ribu per tabung, tapi sekarang masih tinggi harganya Rp25 ribu pertabung. Ada juga yang menjual sampai Rp30 ribu per-tabungnya.” Kata Junaidi. “Di mana-mana agen gas tabung di Kalianda tidak memiliki lagi stok, dan semuanya kosong. Saya juga kurang paham kenapa bisa seperti ini (langka, red), padahal kemarin sudah digelar operasi pasar oleh pemerintah,” pungkasnya. (iwn)
OP, Gas Elpiji Masih Langka dan Harga Selangit
Senin 20-08-2018,08:15 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :