Jabatan Ketua KONI ‘Digoyang’
Kamis 23-08-2018,08:47 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
14 Pengkab Teken Mosi Tidak Percaya
KALIANDA – Jabatan Ketua Umum KONI Lampung Selatan Dr. Frans Nurseto, dimosi. Setidaknya ada 14 Pengurus Kabupaten (Pengkab) olahraga dibawah naungan KONI membubuhkan tanda tangan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Frans Nurseto sebagai Ketua KONI Lamsel.
Surat mosi tidak percaya itu bahkan telah disampaikan ke Ketua Harian KONI Provinsi Lampung Hanibal, S.H.,M.H di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, Selasa (21/8/2018).
“Iya. (Surat mosi) Sudah kami sampaikan ke KONI Lampung. Saya yang menyampaikannya,” kata Ketua Pengkab Forki Lamsel Ariswandi kepada Radar Lamsel.
Menurut Ariswandi, para pengkab olahraga di Lamsel mengambil langkah mosi tidak percaya tersebut untuk menyelamatkan KONI Lampung Selatan. Sebab, selama kepemimpinan Frans Nurseto, telah terjadi banyak diskriminatif dalam menjalankan roda organisasi.
Ariswandi mengungkapkan, mosi tidak percaya itu dilatarbelakangi banyak hal. Beberapa diantaranya adalah ketua tidak mampu berkoordinasi dengan baik kepada pengkab-pengkab; tidak komunikatif; tidak adanya pemberdayaan secara merata yang dilakukan oleh ketua umum; tidak memperjuangkan hak-hak yang telah menjadi kebutuhan pengkab-pengkab dan tidak adanya transparansi informasi terkait jatah anggaran yang diberikan kepada pengkab. “Semua alasan itu ada disurat mosi yang kami layangkan ke KONI Provinsi Lampung,” ungkap Ariswandi.
Selain memosi tidak percaya kepemimpinan Frans Nurseto, para pengkab itu juga menuntut Frans untuk mengundurkan diri dari jabatan Ketua KONI Lampung Selatan dengan menyerahkan kelanjutan organisasi kepada pengkab-pengkab untuk menggelar kongres luar biasa. “Para pengkab juga menuntut permohonan maaf Ketua Umum Frans Nurseto kepada publik,” ungkap Ariswandi.
Ariswandi mengungkapkan, bahwa apa yang dilakukan para pengkab olahraga tersebut sudah bulat. Bahkan, jika mosi tidak percaya itu tidak diindahkan para pengkab tersebut bakal mengadakan KONI Lamsel tandingan sebagai bentuk resistensi terhadap kepemimpinan saat ini.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris KONI Lamsel Rizki Damara mengaku sudah mendengar kabar adanya mosi tidak percaya tersebut. Namun ia mengaku belum melihat dengan mata kepala surat tersebut. “Kabarnya sih gitu. Tapi saya belum lihat. Kita tunggu saja (surat mosi),” singkat mantan sekretaris III merangkap staff KONI Lamsel di era kepemimpinan Ketua KONI H. Edi Firnandi itu. (man)
Tags :
Kategori :