Didemo Nelayan, Dana Ruwat Laut Diusulkan di APBD 2019

Kamis 13-09-2018,09:03 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Ratusan nelayan berasal Kalianda menggelar unjukrasa kekantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemkab Lamsel, kemarin. Mereka mempertanyakan anggaran untuk kegiatan ruwat laut yang beberapa tahun lalu sempat direalisasikan. Namun sudah empat tahun terakhir kegiatan rutin ruat laut ditiadakan. \"Sudah hampir 4 tahun ini kami para nelayan tidak pernah lagi menggelar kegiatan ruwat laut. Biasanya dinas pariwisata memberikan bantuan dana untuk kegiatan tersebut, tapi entah kenapa sekarang dana itu sudah tidak ada lagi. Makanya kami datang ke sini mempertanyakan hal tersebut,” kata Zubaidi (50), salah satu nelayan yang ikut dalam aksi kemarin. Menanggapi tuntutan para nelayan itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lampung Selatan akan mengusulkan anggaran kegiatan ruwat laut untuk para nelayan Lampung Selatan ke dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019 mendatang. Itu dikatakan Kepala Disparbud Lamsel Yuda Sukmarina, usai menanggapi permohonan ratusan nelayan Kalianda dan sekitarnya yang ngelurug ke kantor Disparbud, Rabu (12/9) kemarin. \"Akan kami usahakan diusulkan di APBD 2019. Karena di APBD Perubahan tahun ini sudah tidak bisa lagi,\" kata Yuda Sukmarina kepada Radar Lamsel, kemarin. Yuda mengaku, dirinya sempat kaget dengan datangnya ratusan nelayan yang menggelar aksi demonstrasi di kantor dinas pariwisata dan secara terang-terangan menyampaikan tuntutan terkait anggaran kegiatan ruwat laut yang hampir setiap tahun dilaksanakan oleh para nelayan. \"Kalau mendengar tuntutannya tadi hanya menyangkut soal anggaran untuk kegiatan ruwat laut. Mereka (nelayan, red) menyampaikan bahwa sudah hampir 4 tahun ini kegiatan ruwat laut tidak pernah lagi digelar karena tidak adanya anggaran. Dan mereka meminta Disparbud untuk kembali menganggarkannya,\" ungkap Yuda Sukmarina. Dia menjelaskan, secara pribadi Ia memang belum mengetahui secara jelas ada atau tidaknya anggaran untuk kegiatan ruwat laut di dinas yang dipimpinnya saat ini. Karena ia baru satu tahun ini memimpin Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamsel. \"Saya kan belum lama menjabat sebagai Kadis Pariwisata. Lagian pula saat saya masuk ke dinas ini (Disparbud Lamsel, red) anggaran kegiatan memang sudah disahkan, jadi saya memang tidak tahu menahu ada atau tidaknya anggaran buat kegiatan ruwat laut tersebut,\" jelasnya. Oleh karena itu, Ia meminta kepada para nelayan untuk bersabar dan berbesar hati, mudah-mudahan usulan anggaran untuk kegiatan tersebut bisa direalisasikan kembali di APBD tahun 2019 mendatang. \"Memang sih kegiatan ruwat laut merupakan sebuah tradisi budaya yang harus dipertahankan. Ini juga memang menjadi salah satu bagian dari kami (Disparbud Lamsel, red) dalam bidang kebudayaan,\" terangnya. (iwn)

Tags :
Kategori :

Terkait