RAJABASA – Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi sejak Juli masih berlangsung sampai September ini. Meski begitu, pihak Pos Pantau GAK Desa Hargopancoran, Kecamatan Rajabasa menyatakan kegiatannya tak membahayakan karena masih seperti sebelumnya. Namun perlu diketahui, saat GAK sudah memulai aktivitasnya, gunung berapi ini akan memakan waktu yang cukup lama. Tetapi lama atau tidaknya waktu aktif GAK ditentukan dari energinya. Kepala Pos Pantau GAK Andi Suwardi mengatakan, hitungan aktif GAK saat ini terjadi sejak Juli hingga September. Berarti sudah memakan waktu aktif selama 3 bulan. Andi mengatakan, terakhir kali GAK aktif terjadi pada 2007 silam dan berakhir pada 2012. Artinya, masa aktif GAK saat itu berlangsung kurang lebih selama 5 tahun. “Biasanya Krakatau kalau sudah aktif suka lama, yang sekarang saja sudah 3 bulan. Lalu yang terakhir itu 5 tahun,” katanya saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Senin (17/9) kemarin. Andi melanjutkan, energi aktif GAK saat ini memiliki kekuatan yang hampir sama seperti yang terjadi pada 2007 lalu. Meski demikian, Andi belum bisa memprediksi apakah aktivitas GAK akan kembali berlangsung selama 5 tahun atau hanya selama beberapa bulan saja. “Soal kemungkinan bakal aktif selama 5 tahun itu saya kurang tahu, kita pantau saja aktifitasnya. Mudah-mudahan saja cepat selesai,” katanya. Saat ini rekaman aktivitas GAK masih didominasi tremor denagn letusan yang terus menerus terjadi. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, pihak Pos Pantau meminta masyarakat dan wisatawan tak mendekati GAK dalam radius 2 kilometer. “Selama tidak mendekat ke GAK dalam radius 2 kilometer Insyah Allah aman,” ucapnya. (rnd)
Erupsi GAK Berpotensi Lama
Selasa 18-09-2018,09:32 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :