Pentingnya Pembelajaran Sastra Bagi Guru Bahasa Indonesia

Jumat 26-10-2018,08:37 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA - Pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP Se-Lampung Selatan menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek) tentang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, di Aula Kantor Dinas Pendidikan Lamsel, Kamis (25/10). Kegiatan Bimtek yang mengambil tema \"Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Mengapresiasi Pembelajaran Sastra di Sekolah\" tersebut, menghadirikan pemateri salah seorang sastrawan terkemuka di Lampung yang juga praktisi sastra yakni Ari Pahala Hutabarat. Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Lamsel Ira Yusnita, S.Pd, M.Pd mengatakan, tujuan digelarnya bimtek tentang pembelajaran bahasa dan sastra, selain untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Indonesia SMP se-Lamsel dalam hal peningkatan wawasan kepada hasil belajar siswa, juga dalam rangka persiapan memperingati bulan bahasa yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2018. \"Bimtek tentang kebahasaan dan kesusastraan ini memang sangat dibutuhkan oleh para guru Bahasa Indonesia SMP khsusunya di lingkungan kabupaten Lamsel. Karena banyak tantangan yang akan dihadapi oleh para guru dalam proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan yang lebih baik, khususnya pendidikan bahasa dan sastra,\" ujar Ira Yusnita. Yusnita berharap, dengan adanya kegiatan bimtek tentang bahasa dan sastra, para guru Bahasa Indonesia SMP dapat meningkatkan kompetensi khususnya dibidang studi dalam proses belajar mengajar. \"Selain  itu juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas kelulusan UAN dari tahun ke tahun,\" harapnya. Sementara itu, Ari Pahala Hutabarat dalam penyampaian materinya menuturkan, jika guru bahasa Indonesia ingin mengerti dan memahami tentang sastra, kuncinya adalah harus mengenal dan mencintai sastra. \"Ya kalau gurunya saja tidak menyukai sastra, bagaimana bisa ia menerapkan pelajaran sastra secara benar kepada peserta didiknya disekolah. Padahal belajar sastra itu tidaklah sulit,\" terang Ari Pahala dihadapan peserta bimtek. Ari mengungkapkan, sejauh ini masih banyak guru bahasa Indonesia disekolah-sekolah yang lemah dalam hal pembelajaran sastar. Ia menilai, kelemahan para guru tersebut adalah mereka (guru Bahasa Indonesia, red) memiliki persepsi yang keliru atau negatif terhadap sastra. \"Kebanyakan guru Bahasa Indonesia menggangap belajar sastra itu sulit dan rumit. Dengan adanya persepsi tersebut maka akan sulit para guru bahasa Indonesia untuk mengembangkan pelajaran sastra di sekolah,\" ungkapnya. Dia mengatakan, untuk menuliskan sebuah karya sastra seperti halnya puisi, itu tidak harus membutuhkan waktu khusus untuk dapat menuliskanya. \"Kalau kita sudah suka dan mencintai sastra, khususnya puisi, maka tidak akan sulit kita menciptakan sebuah puisi, karena puisi itu bisa ditulis kapan saja dan dimana saja, kecuali ketika kita sedang lapar, pastinya yang kita kerjakan adalah makan, bukannya  menulis,\" ujar Ari Pahala sambil tertawa ringan. Dijelaskannya, karya sastra itu banyak macam jenisnya ada puisi, cerpen, dan lain sebagainya. Dikatakanya, sejauh ini masih banyak guru Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang salah dalam memberikan penilaian terhadap hasil karya sastra anak didiknya. \"Karya sastra itu tidak bisa dinilai dengan kata benar atau salah, akan tetapi kata yang tepat untuk menilai sebuah karya sastra adalah bagus dan kurang bagus,\" jelasnya. Oleh karena itu, lanjutnya, dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan, serta tidak ketinggalan jaman. Guru juga dituntut mengembangkan kompetensinya sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang berkualitas dari segi isi maupun kemasannya. \"Dalam hal ini apabila seorang guru tidak menguasai sastra maka guru dianggap kurang memiliki kompetensi dan basis serta dinilai tidak kreatif dalam proses pembelajaran sastra di sekolah, sehingga cenderung membosankan. Ini terjadi karena guru dinilai tidak memiliki strategi jitu. Oleh karena itu, pembelajaran sastra pada seorang guru Bahasa Indonseia itu sangat penting,\" pungkasnya. (iwn)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler